Silaturahim Mampu Tangkal Gerakan Radikal

Suasana Rapat Kordinasi Pemerintah Kabupaten Jombang bersama Ormas keagamaan, di Gedung Bung Tomo Pemkab Jombang, Senin 25 Agutus 2014, malam (syaifullah/santrinews.com)
Jombang – Merebaknya gerakan yang mengancam eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebenarnya dapat dicegah dengan mempererat konsolidasi. Hal ini bisa dilakukan oleh berbagai kalangan, khususnya pemimpin agama di semua tingkatan.
Pesan ini disampaikan Wakil Bupati Jombang, Ny Hj Mundjidah Wahab saat membuka Rapat Koordinasi Menyikapi Berkembangnya Paham Radikal, di Gedung Bung Tomo Pemerintah Kabupaten Jombang, Senin 25 Agutus 2014, malam.
Dalam sambutannya, Mundjidah Wahab menekankan bahwa kemunculan gerakan ekstrim kanan maupun kiri di berbagai negara yang akhirnya juga masuk ke Indonesia sebagai konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan dari globalisasi.
“Namun demikian, gerakan ini dapat ditangkal dengan mempererat silaturahim,” katanya.
Silaturahim dalam pandangan mantan Ketua PC Muslimat NU Jombang ini adalah dengan mengintensifkan koordinasi di berbagai tingkatan agar peredaran sejumlah gerakan radikal bisa ditangkal.
“Koordinasi dan silaturahim bisa dilakukan dari tingkatan paling bawah yakni desa hingga ke tingkat yang lebih tinggi,” ungkapnya.
Koordinasi juga bisa bermakna bahwa para aparat dan pimpinan organisasi keagamaan dapat mendengar apa yang diinginkan masyarakat di komunitasnya. “Inilah makna dan manfaat dari silaturahim,” tandasnya.
Sehingga dari komunikasi yang terbangun dengan baik ini, maka sejumlah gejolak di semua tingkatan masyarakat dapat dihindari, lanjutnya. Hal ini pula yang menjadi kata kunci dari suasana kondusif yang dirasakan di Jombang selama ini.
“Dari mulai pemilihan kepala daerah yakni bupati dan wakil bupati Jombang, demikian pula pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, pemilihan anggota legislatif hingga tahapan pemilihan presiden dan wakil berjalan dengan aman dan lancar,” terangnya.
Wakil Ketua PW Muslimat NU Jawa Timur ini kembali mengingatkan bahwa suasana yang demikian mendukung tersebut terjadi lantaran terjadi komunikasi dan koordinasi yang demikian baik antara masyarakat dengan aparat di semua tingkatan. “Karenanya, mari kita jaga suasana kondusif ini,” harapnya.
Pada kegiatan yang dihadiri sejumlah pejabat pemerintah, ormas pemuda dan keagamaan ini Mundjidah mengingatkan bahwa keinginan menjadikan Jombang sebagai kawasan yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur dapat diciptakan bila antara semua pihak saling merekatkan kebersamaan.
“Sesuai dengan komitmen kami bahwa Jombang harus bisa mensejahterakan kita semua,” katanya.
Bagi Mundjidah Wahab, hal itu dapat terjadi kalau koordinasi atau silaturahim antara semua pihak dapat terjalin dengan baik. “Karena itu kita sangat terbuka untuk mendengar aspirasi dan keinginan masyarakat,” pungkasnya.
Rapat koordinasi diisi dengan pemaparan sejumlah narasumber yakni Kapolres dan Komandan Kodim 0814, serta Ketua PCNU Jombang. Ada sekitar 250 peserta yang hadir yang terdiri dari utusan organisasi sosial keagamaan, juga organisasi pemuda, serta tokoh masyarakat se Kabupaten Jombang.
Di ujung acara, dibacakan pernyataan sikap bersama para pejabat Pemerintah Kabupaten Jombang dan ormas keagamaan dan pemuda yang hadir untuk menolak masuk dan berkembangnya gerakan radikal di kota santri ini. (saif/ahay)