Simposium Internasional Diikuti 150 Peneliti dan Tokoh Agama

Suasana pembukaan Simposium Internasional, di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2016 (santrinews.com/nu online)

Jakarta – Simposium internasional kehidupan keagamaan (International Symposium on Religious Life) bertajuk “Managing Diversity, Fostering Harmony” resmi dibuka oleh Kementerian Agama, di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Rabu, 5 Oktober 2016.

Simposium yang diselenggarakan oleh Balitbang dan Diklat Kemenag RI ini menghadirkan 150 peserta yang merupakan peneliti tokoh agama dari dalam dan luar negeri, seperti Mesir, Hongkong, Singapura, Malayisa, Brunei, AS, Belanda, Jerman, dan negara lainnya.

Dalam sambutan yang dibacakan oleh Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan bahwa simposium internasional ini merupakan wahana penting bagi para akademisi, peneliti, dan tokoh agama untuk bertemu dan saling bertukar informasi mengenai hasil penelitian terbaru dan kemungkinan bekerja sama untuk melakukan penelitian terkait kehidupan keagamaan.

“Bagi Kemenag, simposium ini nantinya dapat memberikan rekomendasi kepada kami dalam melaksanakan visi negara untuk memperteguh kebhinnekaan Indonesia,” ujar Menag.

Menag menyadari betul ketika sebuah negara atau komunitas terisi orang-orang dengan tingkat keberagaman yang tinggi, maka paling sulit adalah menyamakan persepsi dan mencapai konsensus atas suatu nilai dan kepentingan tertentu.

“Negara menjamin kebebasan setiap warga untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing. Hanya, kebebasan itu tetap dibatasi dalam kerangka menjaga harmoni. Karenanya, hubungan antarumat beragama diatur dalam regulasi tersendiri,” terang Menag.

Kegiatan Simposium internasional ini akan berlangsung selama 3 hari, Rabu-Jumat, 5-7 Oktober 2016.

Kegiatan ini menghadirkan berbagai pakar seperti Robert W. Hefner (Boston University, USA), Gamal Farouq Jibril (Al-Azhar University Cairo, Mesir), Azyumardi Azra (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Selain itu juga digelar diskusi yang akan diisi oleh Ahmad Najib Burhani (LIPI), Syafiq Hasyim (ICIP-PBNU), R. Alpha Amirrachman (CDCC-PP Muhammadiyah), Ahmad Suaedy (Abdurrahman Wahid Center UI), Muhammad Adlin Sila (CDRL-MORA), dan Alimatul Qibtiyah (PSW UIN Yogyakarta). (us/nuo)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network