Tangkal ISIS, TNI Akan Gandeng Pesantren

Jakarta – Perkembangan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State Of Iraq and Syria/ISIS) di Indonesia semakin hari semakin mengkhawatirkan. Keberadaan kelompok itu sudah terdeteksi di beberapa kota seperti Solo dan Pekanbaru.

Untuk menangkal semakin berkembangnya kelompok terlarang itu, TNI akan mengerahkan anggotanya masuk ke pesantren-pesantren dan sekolah.

Rencana itu dipaparkan Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat menggelar silaturahmi antara TNI dan Ormas Islam di Mabes TNI Cilangkap, Rabu 10 September 2014, kemarin.

Moeldoko menyatakan pihaknya siap membantu negara untuk memerangi kelompok yang dikabarkan sempalan Al-Qaidah itu.

“Kami siap memerangi ISIS di Indonesia. Apalagi kini keberadaan ISIS semakin nyata,” jelasnya.

Moeldoko mencatat hingga kini bendera ISIS sudah berkibar di empat kota. Yakni di Solo pada tanggal 11 Juli, Jambi pada tanggal 8 Agustus, Pekanbaru pada 31 Agustus, dan Aceh Timur pada tanggal 7 September.

Menurut dia, seperti dilansir jpnn, meskipun hanya bendera, tanda-tanda ISIS itu tidak boleh dipandang sepele. “Harus segera disikapi dengan cepat,” tandasnya.

Pria asal Kediri itu mengatakan, TNI sudah menyiapkan cara untuk menangkal keberdaan kelompok radikal itu. Caranya dengan menerjunkan anggota TNI ke pesantren-pesantren dan sekolah.

Tidak dalam rangka memata-matai institusi pendidikan itu apalagi menangkap para pengikut ISIS, namun prajurit TNI akan menjadi pengajar. Mereka akan mengajar pemahaman tentang kebangsaan dan membongkar apa sebenarnya paham ISIS yang dianggap terlarang itu.

Menurut dia dengan cara-cara yang membuka wawasan, akan lebih mudah memberikan pengajaran.         

Moeldoko mengakui, saat ini semakin banyak anak-anak muda yang tergabung dalam jaringan teroris internasional. Anak muda, kata dia, memang menjadi target utama kelompok itu. Pasalnya anak muda haus akan ilmu. “Sehingga mereka mudah untuk dipengaruhi,” ucapnya.
       
Dia melanjutkan, pihaknya sudah menetapkan sejumlah pesantren dan sekolah. Namun dia tidak ingin membeberkannya. Menurut Moeldoko, pesantren dan sekolah itu hampir menyebar di seluruh Indonesia. (ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network