Jaringan Kelompok ISIS
Wacana Perppu ISIS, Fahri Hamzah: Indonesia Punya Tradisi Islam Moderat

Fahri Hamzah (santrinews.com/dok)
Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai, gagasan membuat peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) guna menangkal ISIS di Indonesia, terlalu berlebihan. Sebab, menurutnya, persoalan radikalisme seperti ISIS bukan hanya soal ideologi tapi juga terkait ekonomi.
“Permasalahan utama dari pemberantasan paham ekstrem yang utama adalah memperbaiki kesejahteraan rakyat,” kata Fahri di Gedung Nusantara III, Jakarta, Kamis, 19 Maret 2015.
Dia mengatakan ISIS merupakan produk isu wilayah Timur Tengah sehingga tidak perlu ditanggapi secara berlebihan.
“Kesenjangan ekonomi adalah bom waktu. Itu yang harus diwaspadai. Ambil contoh Turki ekonominya kuat dia tidak terpengaruh oleh ISIS. Meski berbatasan langsung dengan Suriah dan Iran yang merupakan basis ISIS. Turki kuat karena ekonominya kuat.”
Menurut politisi PKS ini, pemerintah jangan gugup dan jangan berlebihan impor isu Timur Tengah karena tidak ada relevansinya dengan kondisi Indonesia.
“Pemerintah tidak bisa melihat masalah sederhana tapi malah dibikin rumit. Pemerintah jangan gugup. Jangan berlebihan impor isu timur tengah tidak ada relevansinya dengan Indonesia, kita punya tradisi islam moderat yang kuat,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdjiatno mengtakan akan mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk membuat Perppu guna mencegah ISIS di Indonesia dengan menindak kelompok yang mendeklarasikan diri mendukung ISIS.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga mendesak pemerintah mengeluarkan Perppu untuk mencegah WNI bergabung dengan kelompok radikal ISIS. “Kalau perlu Indonesia membuat Perppu, melarang WNI berada di wilayah konflik,” ujar Juru Bicara BNPT Irfan Idris. (us/onk)