KH Maruf Amin: Indonesia Jadi Rujukan Islam Moderat Dunia

Wakil Presiden KH Maruf Amin (santrinews.com/istimewa)

Jakarta – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan Indonesia layak menjadi rujukan kajian peradaban dunia Islam yang moderat dan modern karena berbagai faktor.

Hal itu disampaikan Kiai Ma’ruf saat menjadi keynote speaker di acara Expert Meeting Indonesia International Islamic University atau Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Nopember 2019.

“Indonesia selayaknya dapat menjadi tempat rujukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan Islam Moderat dan modern,” kata Kiai Ma’ruf di acara bertajuk ‘Seizing the Moment for Reinventing Muslim Civilization’ (Merebut Momentum untuk Menemukan Kembali Peradaban Islam) itu.

Acara itu dihadiri para rektor dan akademisi dari lintas negara, di antaranya Mesir, Maroko, Kanada, Inggris, Australia, hingga Tunisia. Hadir pula Rektor UIII Komaruddin Hidayat, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, hingga stafsus wakil presiden M Nasir.

Kiai Ma’ruf mengatakan Indonesia layak menjadi rujukan kajian peradaban dunia Islam moderat karena Indonesia negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia dan juga salah satu negara demokrasi terbesar di dunia.

Selain itu, kata dia, sejak pertama kali Islam masuk ke Indonesia pada abad ke delapan, perkembangan Islam di tanah air sangat pesat dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat asli Indonesia.

“Islam masuk ke Indonesia dengan cara damai melalui aktivitas perdagangan dan hubungan sosial antar masyarakat. Kondisi ini membuat perkembangan Islam di Indonesia moderat dan menjadi bagian hubungan sosial dan kultural di Indonesia,” ujarnya.

Dia menyampaikan seluruh kekayaan dan pengalaman perjalanan Islam di Indonesia turut berkontribusi terhadap kesatuan dan persatuan bangsa serta menjadikan Indonesia sebagai negara demokrasi dengan penduduk mayoritas Islam terbesar di dunia.

“Dengan fakta tersebut Indonesia layak menjadi rujukan peradaban dunia Islam moderat dan modern,” ujar dia.

Adapun untuk menjadikan Indonesia rujukan dalam mempelajari peradaban Islam, dibutuhkan pusat penelitian dan ilmu pengetahuan berkualitas.

Salah satu bentuk adanya pusat penelitian dan ilmu pengetahuan tersebut, kata dia, maka dibentuklah perguruan tinggi Islam unggulan yakni UIII yang memiliki kualitas internasional dengan reputasi global.

“Dengan waktu cepat kita harap UIII ini mampu berada di garis terdepan dalam kajian Islam secara umum dan menjadi kiblat dunia dalam bidang kajian Islam Indonesia,” kata dia.

UIII juga diharapkan menjadi pusat penyebaran kebudayaan dan peradaban Islam modern, toleran dan berkemajuan.

Kiai Ma’ruf juga mengharapkan kajian Islam di UIII dapat menggabungkan dua bentuk kajian Islam yakni penguasaan ilmu-ilmu agama Islam atau kajian normatif serta penelitian pada masyarakat atau kajian empiris.

UIII diharapkan juga menjadi duta mempromosikan Indonesia sebagai referensi, kompatibilitas Islam dan demokrasi serta rujukan dunia dalam perwujudan Islam rahmatan lil alamin,” jelas dia.

Ia berharap lulusan UIII jadi ilmuan dan cendikiawan muslim terkemuka yang moderat, demokratis, humanis dan berwawasan global.

“Melalui pertemuan Dewan Pakar ini kita ingin menguji konsep dan seluruh proses dalam mengembangkan visi, kurikulum, tata kelola dan SDM-nya mampu memenuhi tujuan pendirian UIII. Saya mengharapkan para pakar dan cendikiawan yang hadir bisa memberikan masukan untuk memperkaya referensi bagi pengembangan UIII ke depan,” ujar dia.

Ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang telah membantu merealisasikan pendirian UIII hingga sampai saat ini.

Untuk mewujudkan harapan menjadikan UIII sebagai perguruan tinggi Islam internasional, semua pihak harus bekerja keras untuk menyelesaikan berbagai pembangunan infrastruktur dan pengembangan piranti lunak utamanya menyempurnakan kurikulum, tata kelola serta berbagai perangkat pendukung.

Acara Expert Meeting tersebut bertujuan memperkenalkan UIII ke dunia internasional. UIII merupakan perguruan tinggi Islam pertama dengan skala internasional di Indonesia. UIII diharapkan menjadi jendela Indonesia untuk memperkenalkan kekhasan Islam dan masyarakat Indonesia kepada dunia. (us/onk)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network