Dewi Masita: Tak Hanya Narkoba dan Terorisme, Kini juga Darurat Kekerasan Seksual pada Anak

Surabaya – Kasus pemerkosaan disertai kekerasan akhir-akhir ini semakin marak. Terbaru publik digemparkan dengan kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun (14), warga Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu pada Sabtu, 2 April 2016.
Sontak kasus tersebut mengundang reaksi berupa kecaman dari banyak kalangan diberbagai daerah, reaksi keras salah satunya datang dari politisi perempuan Partai NasDem yang juga Anggota DPRD Jawa Timur, Dewi Masita.
“Peristiwa Yuyun Bengkulu adalah tamparan bagi kita semua, bahkan ada lagi kasus di Manado seorang anak yang diperkosa dengan ramai-ramai, itu kejadiannya bulan Januari, tapi sampai sekarang penanganan kasusnya belum jelas,” kata Dewi Masita, Ahad, 8 Mei 2016.
Kondisi tersebut, jelas Ketua Garnita Malahayati DPW Partai NasDem Jatim, menunjukkan saat ini sudah darurat kekerasan seksual pada anak. Bahkan menurut Dewi, itu sudah sama dengan darurat narkoba dan darurat terorisme. Usulan hukuman kebiri pada pelaku kekerasan seksual pada anak sampai sekarang juga masih sebatas wacana.
Untuk itu, mantan Ketua Fatayat Kota Malang ini berharap menteri-menteri terkait segera melakukan gerakan bersama untuk menangani hal tersebut. Gerakan bersama tidak hanya dilakukan birokrasi tetapi lingkungan masyarakat juga harus terlibat, mulai tokoh masyarakat, LSM, ormas perempuan dan lembaga-lembaga terkait harus melangkah bersama.
“Pokoknya semua pihak harus terlibat aktif dalam pencegahan kekerasan seksual pada anak, jangan sampai peristiwa yang menimpa Yuyun terulang lagi di Indonesia pada umumnya, dan lebih khusus di Jatim,” pungkasnya. (rus/onk)