Koalisi Partai Islam

Golkar: Parpol Islam Cenderung Berkoalisi Dengan Parpol Besar

Wakil Sekjend DPP Partai Golkar, H Ridwan Hisjam (dok/santrinews.com)

Surabaya – Partai Golkar tampaknya kurang begitu meyakini wacana koalisi partai Islam akan terealisasi pada Pemilu 2014 mendatang. Namun, bila diajak berkoalisi, Golkar menyatakan kesiapannya asal memiliki titik pandang yang sama tentang NKRI.

“Sebetulnya Koalisi Parpol Islam pada Pemilu 2014 itu sudah tidak ada,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar H Ridwan Hisjam, kepada SantriNews saat dibubungi via telp selulernya, Kamis, 14 November 2013.

Totok – sapaan akrabnya, menegaskan, wacana koalisi partai Islam yang kembali digulirkan PPP itu akan sulit terwujud. Sebab, menurutnya, persaingan antar parpol pada Pemilu 2014 mendatang sangat ketat dalam memperebutkan suara. Akibatnya, partai kecil cenderung memilih berkoalisi dengan partai besar, baik partai berbasis Islam maupun nasionalis.

“Memang sejak awal reformasi, suara pemilihnya sangat terbatas dan kecenderungannya masing-masing parpol (parpol-parpol berbasis Islam) ini berkoalisi dengan parpol besar,” totok menjelaskan.

Dia mencontohkan, Sekretariat Bersama (Setgab) Partai Koalisi Pemerintah pasca Pemilu 2009 lalu. “Apalagi pada pemilu 2014, rakyat cenderung kembali memilih Parpol-parpol yang sudah pengalaman seperti Golkar, PDIP, dan PPP,” tandas mantan Ketua DPD Partai Golkar Jatim ini.

Setgab yang dimotori Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu adalah gabungan enam partai politik berbasis Islam dan nasionalis. Yakni Partai Demokrat (PD), Partai Golongan Karya (Polkar),Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Ternyata di era reformasi ini rakyat tidak lebih sejahtera dibandingkan era sebelum reformasi, sehingga timbul rasa kecewa kepada Parpol-parpol yang muncul setelah reformasi,” imbuhnya.

Ketika ditanya kemungkinan Golkar diajak berkoalisi oleh partai-partai Islam, Totok menjawab siap bergabung. “Karena semua Parpol sekarang sudah terbuka,” ungkapnya.

Golkar, lanjut dia, akan selalu mengajak Parpol-prpol lain, baik menengah maupun kecil untuk berkoalisi setelah Pemilu Legislatif 2014. “Syaratnya, memiliki pandang yang sama tentang NKRI dan dapat menerima Visi Indonesia Negara Sejahtera 2045,” ujarnya.

Totok menambahkan, selama ini Partai Golkar dalam melaksanakan kegiatan atau program lebih banyak menonjolkan syiar-syiar agama. “Program-program Partai Golkar melalui Ormas-ormas Golkar, baik secara kuantitas maupun kualitas lebih banyak dibandingkan Parpol yang memakai simbol-simbol Islam,” pungkasnya. (ahay)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network