Pilgub Jatim 2013

Gus Ipul Silaturrahim Bersama Para Ulama Bangkalan

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf bersama Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, di Pondok Pensantren Nurusshobah Bangil, Pasuruan (beritalima/santrinews.com)

Bangkalan – Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Demangan, Bangkalan, KH Fakhrillah Aschal menyampaikan dukungannya kepada pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dalam Pilgub Jatim 2013.

Hal itu disampaikan KH Fakhrillah dihadapan Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul yang hadir dalam acara bertajuk ‘Silaturahmi dan Halal Bihalal Pasangan KarSa dengan Para Tokoh agama se-Kabupaten Bangkalan’ di pesantren asuhannya, Sabtu, 17 Agustus 2013 malam.

Dukungan itu, seperti dilansir Jaringnews.com, juga tampak dari spanduk bertuliskan ‘Pengasuh Ponpes Syaichona Moh. Cholil Demangan dan Masyarakat Se-Kabupaten Bangkalan mendukung pasangan Karsa Jilid II Dalam Pilgub Jawa Timur 29 Agustus 2013’.

“Para kiai dan ulama mengapresiasi KarSa karena sudah terbukti kepemimpinannya sangat memperhatikan pondok pesantren,” kata Ra Fakhri, sapaan akrab KH Fakhrillah Aschal.

Menurut dia, selama memimpin Jatim, pasangan KarSa sudah bekerja sesuai amanat para kiai, terutama dalam hal peningkatan pendidikan agama dan pemberantasan tempat maksiat.

“Saya berharap agar pembangunan dan perkembangan Pondok Pesantren di Jawa Timur tetap diperhatikan dan terus ditingkatkan,” ujarnya.

Selain itu, Ra Fakhri, juga meminta agar aliran sesat segera ditangani dengan cepat, sehingga tidak menyebar luas ke masyarakat. “Karena ini sangat meresahkan di masyarakat,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Gus Ipul berjanji pemerintah Jawa Timur akan tetap memperhatikan pendidikan madrasah diniyah.

Bahkan selama 4 tahun lebih, pemerintahan KarSa telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk bantuan madrasah diniyah se-Jawa Timur. “Ini satu-satunya di Indonesia,” ujarnya bangga.

Terkait aliran sesat dan penutupan tempat-tempat maksiat seperti lokalisasi, Gus Ipul menegaskan bahwa pemerintah Jatim sudah melakukannya, hanya saja masih belum maksimal.

Ia berdalih, pihaknya menggunakan metode pendekatan persuasif melalui dakwah sehingga tidak bisa langsung menutup.

“Kita bekerja sama dengan MUI dengan membentuk Ikatan Dai Lokalisasi yang kita kirimkan untuk berdakwah di lokalisasi-lokalisasi besar seperti Kremil, Dolly, dan lokalisasi-lokalisasi di daerah lainnya,” terangnya. (jaz/saif).

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network