Pilpres 2019
Kunjungi Pesantren, Sandiaga Dapat Sumbangan Dana Kampanye dari Santri Madura

Sandiaga Uno menerima sumbangan dana kampanye dari pengasuh pesantren dan santri di Pondok Pesantren Daarul Amin Somber Telur, Pandiyangan Robatal, Sampang (santrinews.com/ist)
Sampang – Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Daarul Amin Somber Telur di Pandiyangan Robatal, Sampang, Madura, Jawa Timur, Ahad, 20 Januari 2019.
Dalam silaturahmi itu, Sandiaga mendapat sumbangan dana kampanye sebesar Rp 5 juta dari pengasuh pesantren tersebut, KH Abdul Malik Nawawi.
Selain KH Abdul Malik, Sandiaga juga mendapat sumbangan dari para santri maupun tamu yang menghadiri acara silaturahmi itu. Total, sumbangan dari para santri dan tamu mencapai Rp 1,7 juta.
Menerima sumbangan-sumbangan dengan pecahan Rp 2 ribu hingga Rp 100 ribu yang dikumpulkan dalam kantong kresek berwarna merah itu, Sandiaga mengaku terharu.
“Saya ini selalu terharu mendapatkan sumbangan langsung dari masyarakat. Apalagi ini diberikan langsung oleh pengasuh ponpes dan para santri dan tamu yang hadir. Amanat ini tidak akan saya sia-siakan,” kata Sandiaga.
Selama masa kampanye, Sandi mengaku sudah empat kali ke Madura. Menurut Sandi, Madura punya kekuatan potensi pemanfaatan energi surya yang apabila dimanfaatkan bisa menyejahterakan umat dan masyarakatnya melalui ekonomi.
“Setiap ke sini, matahari selalu bersinar terang. Ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan swasembada energi. Pemanfaatan energi ini diserahkan kepada pesantren-pesantren yang ada di Madura. Para santri akan dididik menjadi teknisi tenaga surya, yang kita sebut santri surya,” ujar Sandiaga.
Sandi berjanji akan mewujudkan keinginan para kiai, santri, dan tokoh ulama yang memintanya untuk meningkatkan ekonomi umat dan santri melek usaha yang sedang dijalankannya dengan Gerak OK OCE dan Barisan Kyai dan Santri Nadhiyin (BKSN).
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan bahwa santri harus menjadi agen perubahan yang bisa membawa ekonomi Indonesia lebih baik dari hari ini. “Santri yang melek usaha, santri yang menciptakan lapangan kerja, bukan mencari kerja,” tegasnya. (shir/onk)