Virus Corona

Sarana-Prasarana Pesantren Belum Penuhi Standar Protokol Kesehatan

Para santri jalani pemeriksaan kesehatan di Pondok Pesantren Al-Fatah, Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan sebelum dipulangkan ke rumahnya masing-masing, Senin, 13 April 2020 (santrinews.com/antara)

Situbondo – Jelang penerapan tatanan kehidupan baru (new normal), Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Situbondo, Jawa Timur, Johantono meminta pemerintah memperhatikan pondok pesantren di bidang kesehatan dan kehidupan sosial untuk pencegahan penyebaran covid-19.

Pondok pesantren menjadi sangat rentan penularan covid-19 jika melihat standar protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, karena kondisi di lingkungannya yang mayoritas tidak besar.

Apalagi jika mengingat sarana dan prasarana di berbagai pesantren belum memenuhi standar protokol kesehatan.

“Pondok pesantren yang ada di Situbondo masih membutuhkan banyak fasilitas untuk memenuhi standar protokol kesehatan,” kata Johantono.

Jika pemerintah menerapkan new normal, tentu pondok pesantren harus menjadi perhatian pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran covid-19.

“Pemerintah harus hadir memenuhi kebutuhan sesuai dengan protokol kesehatan sebelum santri kembali ke pesantren,” ujar alumni Pondok Pesantren Sumber Bunga, Pamekasan ini.

Menurut dia, kurangnya fasilitas MCK, tempat wudhu yang masih satu bak besar untuk bersama, saluran air bersih dan fasilitas lain harus jadi perhatian pemerintah baik pusat, provinsi dan daerah. Belum lagi asrama pondok yang kurang lebih berukuran 4×6 dan dihuni puluhan orang.

“Hal ini akan berdampak terhadap penyebaran covid-19, jika ini tidak segara diantisipasi oleh pemerintah akan mengkhawatirkan terhadap penyebaran covid-19,” tegasnya.

Untuk itu, ia mememinta, jelang penerapan new normal, pemerintah pusat sampai daerah membantu agar pondok pesantren agar bisa tetap kokoh dan berjalan dengan normal tanpa khawatir terhadap penyebaran covid-19. (*)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network