PMII: Kades Perempuan Hanya Pertahankan Kekuasaan

Kades perempuan saat pelantikan. (santrinews.com/rkc)

Pamekasan – Di salah satu kota di Madura ini mulai marak terpilih perempuan sebagai kepala desa (kades). Namun bagi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan, keberadaan kades perempuan tidak ubahnya hanya mempertahankan kemapanan lantaran semata meneruskan kekuasaan sebelumnya.

Ketua Umum PMII Pamekasan, Muhammad Imron menandaskan “Ada beberapa desa yang kadesnya perempuan hanya sebagai boneka saja. Pada intinya, yang mengendalikan semua adalah suaminya,” katanya, Selasa, 15 Desember 2015.

Ia menilai, aturan yang melarang kades maju kembali untuk periode tertentu ternyata dimanipulasi dengan memunculkan sang istri sebagai kandidat. “Dengan pengaruh yang dimiliki, mantan kades mampu menjadikan sang istri sebagai kepala desa,” ungkapnya.

Tidak sekedar berwacana, Roni, sapaan akrabnya kemudian menyampaikan fakta. Di Kecamatan Proppo misalnya, kades setempat tersangkut kasus korupsi penggelapan Raskin yang dilakukan suaminya. Dalam praktiknya, sang suami yang juga mantan kades, mengendalikan administrasi desa.

“Ini tentu preseden buruk jika kades perempuan dikendalikan orang lain tanpa mengerti aturan dan perundangan,” tandasnya.

Baginya, tugas kades saat ini dan masa mendatang semakin berat. Semisal harus bisa merancang APBDes, RPJMDes dan mengelola keuangan desa yang bersumber dari APBN dan APBD. Roni justru berharap kepada pemerintah untuk benar-benar memberikan pendampingan khususnya kepada kades perempuan agar saat bertugas bisa optimal. (nabil)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network