Konferwil ISNU Jatim
Azwar Anas: ISNU Emban Dua Tugas Berat

Ketua PW ISNU Jawa Timur yang juga Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat sambutan pembukaan Konferwil ISNU Jatim, Sabtu, 4 Nopember 2017 (santrinews.com/mahrus)
Banyuwangi – Setidaknya terdapat dua tugas berat yang mesti diemban Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) kedepan. Yakni menjaga keindonesiaan dan mengembangkan ekonomi umat. Dua tugas itu satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Hal itu disampaikan Bupati Banyuwangi yang juga Ketua ISNU Jawa Timur Abdullah Azwar Anas, dalam pembukaan Konferensi Wilayah ISNU Jatim di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi, Sabtu, 4 Nopember 2017.
“Tugas keindonesiaan dan mengembangkan ekonomi umat itu satu kesatuan. Tidak cukup menjaga keindonesiaan saja, tapi juga wajib membangun umatnya agar lebih maju, cerdas, inovatif, melek teknologi,” kata Anas.
Menjaga keindonesiaan, kata Anas, dilakukan dengan cara terus menerus menyebarkan nilai-nilai Islam yang toleran, penuh kasih, dan mengayomi. Sehingga, kehidupan penuh kedamaian di Indonesia tetap terjaga.
“Antarpemeluk agama harus saling menghargai. Tidak bisa yang satu merasa benar sendiri. Harus saling menghargai,” kata Anas di hadapan utusan PC ISNU se Jatim.
Anas lalu mencontohkan beberapa langkah yang telah dilakukan Pemerintah Banyuwangi dalam memupuk kerukunan antarumat beragama. Misalnya, rutin bertemu dan membangun dialog antara tokoh lintas agama serta kemah kebangsaan pemuda lintas iman.
“Banyuwangi (dengan capaian itu) meraih Harmony Award dari Kementerian Agama karena kerukunan tersebut,” papar mantan ketua umum PP IPNU itu.
Sedangkan dalam pengembangan ekonomi umat, Pemerintah Banyuwangi telah melakukan kebijakan pelarangan gerai ritel modern yang berpotensi menggerus pedagang kecil, pemberdayaan usaha kecil, dan pengembangan pertanian yang berpadu dengan pariwisata.
Dengan kebijakan tersebut, Banyuwangi telah berhasil meningkatkan pendapatan per kapita warga Banyuwangi dari Rp20,8 juta per orang per tahun pada 2010 menjadi Rp41,46 juta per orang per tahun pada 2016. “Ada kenaikan 99 persen. Angka kemiskinan juga menurun cukup pesat menjadi 8,79 persen pada 2016,” tukasnya.
Acara Konferwil ISNU Jatim itu dibukan secara resmi oleh Ketua PWNU Jawa Timur KH M Hasan Mutawakkil Alallah. Hadir juga Ketua Umum PP ISNU Dr H Ali Masykur Musa, dan pengurus Badan Otonom di lingkungan NU, aktifis mahasiswa, serta sejumlah tokoh lainnya. (hay)