Nasionalisme Ulama Pilar Utama Bangsa Indonesia
Yudi Latif (santrinews.com/ist)
Jakarta – Cendekiawan Muslim Yudi Latif mengatakan Islam di Indonesia memiliki keunikan dibandingkan di negeri muslim lainnya. Di Timur Tengah misalnya, menguatnya nasionalisme di sana diiringi dengan melemahnya Islam di politik. Namun, Yudi mengatakan hal itu justru berkebalikan di Indonesia.
“Di Indonesia menguatnya nasionalisme justru diiringi dengan penguatan Islam di ranah politik, yakni dengan munculnya tokoh-tokoh Islam mengisi jabatan negara,” ujar Yudi dalam Dialog Peringatan 90 Tahun Gontor di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2016.
Yudi menilai hal itu tak lepas dari peran ulama serta intelektual muslim di Indonesia yang telah berperan besar dalam proses kemerdekaan Indonesia, bahkan sejak zaman pergerakan nasional.
Di era pergerakan nasional, misalnya, Yudi mengatakan peran H.O.S Tjokroaminoto dalam mengonsolidasi umat Islam menentang Pemerintah Kolonial Belanda yang bertindak sewenang-wenang.
Hal itu ditunjukan pula oleh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama yang mengeluarkan resolusi jihad untuk membela tanah air dari serbuan Belanda.
Bahkan pada saat penyusunan pembukaan Undang-undang Dasar 1945, golongan Islam berbesar hati untuk menghapus tujuh kata terkait menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya di poin pertama atas desakan utusan Indonesia Timur. Sehingga poin itu hanya berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Dari situ kita bisa lihat kebesaran hati dan nasionalisme para ulama dan intelektual Islam dalam membangun bangsa, sejak awal mereka memang tak pernah mendikotomikan Islam dan Indonesia, itu berbeda dengan di Timur Tengah dan selainnya,” papar Yudi. (us/kompas)