NU Disebut Dukung Nasakom Baru, PBNU: Ahistoris dan Ilusif

Kantor PBNU (santrinews.com/ist)
Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai Ahmad Dhani ahistoris dan ilusif karena menarasikan seolah-olah NU akan menjadi pendukung Nasakom (Nasionalis, Agama, Komunisme) baru bila Jokowi menang Pilpres 2019.
Narasi keliru yang disampaikan Dhani itu didasarkan karena NU di masa Bung Karno berkuasa pernah mendukung Nasakom.
“Perlu dicatat, NU bukan pendukung PKI. Setelah pemberontakan G 30 S/PKI, NU bahkan berada di garda terdepan menuntut pembubaran PKI,” kata Ketua PBNU Robikin Emhas dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 8 Februari 2019.
Baca: Ahmad Dhani Kaitkan NU-PDIP dan Nasakom, Nusron Wahid: Menyesatkan
Robikin menegaskan bahwa sikap itu didasari paham Islam ahlu sunnah wal jamaah dan visi kebangsaan yang dianut NU tak memberi ruang bagi tafsir PKI terhadap sila pertama Pancasila dan pemberontakan yang dilakukan PKI.
Sejarah mencatat dukungan NU terhadap Nasakom pada era demokrasi terpimpin kala itu selain atas pertimbangan keutuhan NKRI, justru sebagai bandul politik untuk membendung laju komunis yang kala itu pengaruhnya makin meluas.
“NU menempatkan diri menjadi benteng Islam dari kemungkinan ancaman komunis. Apalagi kala itu NU boleh dibilang sebagai satu-satunya kekuatan politik Islam usai pembubaran Masyumi karena terlibat PRRI/Permesta,” kata Robikin.
Menurut Robikin, di tahun politik tidak ada larangan bagi warga negara untuk meramaikan politik elektoral, baik Pileg maupun Pilpres.
“Tapi jangan ramaikan dengan hoaks, ujaran kebencian atau fake news. Fastabiqul khairat. Berlomba-lombahlah dalam berbuat kebaikan, dengan cara yang baik,” tegasnya.
Baca juga: Dulu PKI Ingin Bubarkan Banser, Sekarang HTI
Ahmad Dhani dalam video yang beredar di Twitter menyebut kemungkinan munculnya Nasakom baru, yang di dalamnya terdapat NU.
“Kita harus tahu benar sejarah bahwa NU dulu mendukung Nasakom. Banyak anak-anak NU meskipun yang sudah di PBNU nggak paham itu bahwa dulu yang dukung Nasakom bersama PKI dalam komunisnya itu PKI, itu (kelompok agamanya) NU. Nah sekarang ini mereka sudah bergabung PDIP, NU, juga komunisnya,” kata Ahmad Dhani dalam video itu. (us/ant)