Pilgub Jatim 2018
Soal Serangan di Luar Topik Debat, Gus Hans: Anggap Saja Hiburan

Dua pasangan Calon Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Eslistianto Dardak, dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur, pada debat publik perdana, di Dyandra Convention Center Surabaya, Selasa malam, 10 April 2018 (santrinews.com/antara)
Surabaya – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur akan menggelar debat publik jilid II Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim 2018, di Dyandra Convention Center Surabaya, Selasa 8 Mei 2018, malam.
Juru Bicara Tim Pemenangan Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak, KH Zahrul Azhar As’ad menyatakan, debat merupakan cara cerdas dari KPU Jatim untuk memberikan solusi kepada masyarakat, agar tahu siapa yang pantas untuk memimpin provinsi ini.
Baca: Debat Perdana Pilgub Jatim, Pengamat: Khofifah-Emil Jauh Lebih Unggul
“Karena itu kalau ada yang menyebut debat publik tidak penting, bisa jadi dia sedang ragu dengan paslon yang didukungnya,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang yang akrab disapa Gus Hans itu, di Surabaya, Selasa 8 Mei 2018.
Hasil survei Surabaya Survey Center (SSC) periode April 2018 menunjukkan, debat publik pertama ditonton 60,6 persen dan hanya 39,4 yang tidak menonton. Dari jumlah itu 33,8 persen menonton lewat televisi, share by media sosial (12,5), Youtube (11,8 persen) dan 2,5 persen lewat portal media online.
“Saya sarankan masyarakat Jatim, siapa saja, saksikan debat resmi malam nanti. Silakan pilih, silakan analisa, siapa yang pantas untuk memimpin dan menjadi orang nomor satu di Jatim ini,” tambahnya.
Baca Juga: Jelang Debat, Khofifah Ziarah Sunan Ampel, Gus Ipul Shalat Dhuha
Sementara terkait tema ekonomi pembangunan yang akan banyak bicara data dan angka, Gus Hans itu menegaskan tidak perlu diragukan lagi soal kemampuan Khofifah-Emil di bidang itu.
Khofifah, misalnya, pernah ‘melalang lintang’ di Komisi VI DPR RI dan seterusnya, serta kualitasnya diakui di level internasional. Begitu pula Emil Dardak, selain sukses dalam pembangunan di Trenggalek juga konsultan infrastuktur level internasional.
“Sehingga tidak perlu persiapan atau pelatihan khusus. Forum ini hanya menyampaikan dari apa yang beliau ketahui, sama sekali tidak mempengaruhi jadwal untuk bertemu masyarakat kendati malamnya debat,” katanya.
Baca Juga: Kepada Yusril, KH Said Aqil: Silakan Dukung Khofifah atau Gus Ipul, Sama Saja
Bagaimana dengan antisipasi ‘serangan lawan’ di luar topik debat? “Kalau antisipasi pihak lain kan enggak mungkin, justru antisipasi dari kesiapan masyarakat dalam menghadapi overlapping topik,” ucapnya.
Pengalihan topik, tandas Gus Hans, bisa jadi sengaja dimunculkan untuk mengalihkan kelemahan. “Makanya siap-siap saja masyarakat melihat isu-isu yang tidak nyambung dengan kondisi yang ada, dan ya.. anggap saja hiburan di panggung debat,” pungkasnya seraya tersenyum. (*)