BNPT Sebut Ada 19 Pesantren Radikal, Ini Tanggapan PBNU

Jakarta – Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT) mengaku telah mengantongi 19 nama pesantren berpaham radikal. Sayangnya, BNPT belum memberikan penjelasan pesantren mana saja yang masuk daftar tersebut.

Wakil Ketua PP Lesbumi PBNU, Candra Malik mengatakan, pesantren merupakan pusat dan sumber kebudayaan di Indonesia, yang di dalamnya terjadi interaksi banyak manusia dengan berbagai latar belakang.

Candra merasa dengan sikap terbuka pesantren untuk menerima siapa pun yang datang, sangatlah wajar apabila ada satu atau dua orang teroris yang masuk ke pesantren tanpa diketahui.

Meski begitu, ia menekankan apabila ada satu atau dua orang terorisme masuk ke pesantren, tidak lantas menggambarkan kalau pesantren mengajarkan paham radikal.

Candra menegaskan, pesantren tidak pernah mengajarkan paham radikal, apalagi mengajarkan santri untuk menjadi seorang teroris. “Pesantren tidak mengajarkan terorisme,” kata Candra, Senin, 8 Februari 2016.

Candra menyesalkan sikap BNPT yang seakan menebar pandangan buruk bahwa pesantren memiliki keterkaitan dengan paham radikal maupun terorisme.

Menurut Candra, apa yang terjadi merupakan langkah mundur dari BNPT terhadap kebijakan pemerintah, baik terdahulu dan sekarang, yang tidak pernah mengambil jarak dari pesantren.

Ia merasa BNPT semakin memperburuk suasana, dengan tidak menerangkan pesantren mana saja dan alasan apa yang membuat pesantren-pesantren itu dikategorikan radikal.

Dengan sikap itu, lanjut Candra, BNPT justru menggiring opini publik dengan memukul rata seluruh pesantren mengajarkan paham radikal kepada para santri. (us/rol)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network