Potret Toleransi Islam di Spanyol

Judul Buku: The Greatness Of Al Andalus
Penulis: David Levering Lewis
Penerbit: PT Serambi Ilmu Semesta
ISBN: 978-979-024-330-9
Tahun Terbit: I, 2012
Tebal: 665 Halaman
Peresensi: Syarif Hidayat Santoso *

Sejarah Islam Andalusia pasti menarik jika ditulis oleh seorang akademisi barat non muslim. Perspektif occidentalis yang kuat namun dipatrikan pada metode sejarah yang komprehensif merupakan kecenderungan dari keseluruhan isi buku ini.

David Levering Lewis mampu memotret kehidupan Andalusia sejak masa Visigoth sampai masa munculnya tamaddun Islam. Gaya buku ini juga unik karena menulis Islam dalam bagian awal sebagai pendahuluan termasuk sejarah Nabi Muhammad sebagai pelopor monotheisme Arabia.

Buku ini sepertinya memang ditulis untuk semua kalangan baik muslim, Yahudi maupun Kristiani. Penulis hampir menghabiskan 170 halaman untuk menceritakan sejarah Islam sejak masa Rasul sampai penakluk pertama Andalusia Musa Bin Nusair dan Tariq Bin Ziyad.

Sejarah Andalusia pra Islam pun dibahas secara mendalam di buku ini. Andalusia yang sebenarnya berasal dari kata Vandalusia, karena dihuni etnis Vandal dibahas tahap pertahap sejarah politik, keagamaan dan militernya sejak Romawi sampai masa berkibarnya kerajaan Kristen.

Buku ini juga menulis sejarah bangsa Yahudi di Spanyol dengan sangat menarik dan mampu menunjukkan bahwa kehidupan Yahudi di masa Islam lebih baik daripada di masa Kristen.

Di masa Kristen, Yahudi didiskualifikasi dari kehidupan politik Spanyol meski Yahudi telah menghuni Spanyol sejak tahun 70 masehi pasca pembakaran Bait Salomo. Bahkan Yahudi telah memiliki tanah hunian tetap di Toledo, Tarragona, Merida dan Catalonia. Musibah bagi Yahudi terjadi ketika raja Reccared menjadikan Katolik sebagai agama resmi negara.

Reccared yang memerintah pada abad enam Masehi menjadikan antisemitisme sebagai ideologi resmi negara. Bahkan, Yahudi dipaksa masuk Katolik pada masa raja Sisibut pada abad ketujuh masehi dengan sanksi mengerikan bagi yang menolaknya.

Jadi, buku ini dengan fakta valid menunjukkan bahwa reqonquista (penaklukan kembali Spanyol dengan ciri pemaksaan konversi kepada Katolik) sebenarnya telah dilakukan sebelum Islam datang.

Reqonquista yang mengerikan dan massif dilakukan pula delapan abad kemudian ketika raja Ferdinand dan Ratu Isabella merebut Granada, benteng terakhir Islam di Spanyol. Muslim dan Yahudi dipaksa masuk Katolik. Kaum Moriscos atau Moor (muslim Spanyol keturunan Arab) terpaksa menjalankan agama secara diam-diam.

Jelas, Yahudi sebenarnya lebih damai dibawah pemerintahan Islam. Di masa Islam, kaum Yahudi, muslim dan Katolik menjadi unsur tritunggal yang bersinergis. Di Spanyol pula lahir istilah muwalladin, yaitu orang Spanyol asli pemeluk agama Islam.

Buku ini juga memberikan porsi besar pada sejarah kerajaan Kristen di Semenanjung Iberia. Ratusan halaman didedikasikan untuk sejarah bangsa Frank, Roma, Jerman dan kerajaan Kristen lainnya.

Walhasil buku ini, menarik bagi semua pemeluk agama. Bagi Kristen, buku ini menyajikan informasi sejarah Islam sejak Muhammad SAW sampai kerajaan Islam Spanyol.

Bagi muslim buku ini menyajikan informasi sejarah kerajaan Kristen yang melatari Islam di Spanyol. Bagi Yahudi, buku ini mampu memberi informasi menarik bagaimana sebenarnya sikap Masyarakat Eropa terhadap Yahudi sejak awal abad Masehi.

*Peresensi adalah Pustakawan Buku dan Kitab.

Terkait

Buku Lainnya

SantriNews Network