Rahasia Menjaga Sehat Sebelum Sakit

Judul : Rahasia Pola Makan Sehat
Penulis : Adi D. Tilong
Tebal : 178 halaman
Penerbit : Flash Books, Jogjakarta
Terbitan : Pertama, 2014
ISBN : 978-602-296-055-3
Peresensi : Zaitur Rahem
SALAH satu nikmat terbesar dari Tuhan adalah sehat. Kesehatan adalah segalanya dalam sistem kehidupan manusia. Di dalam badan yang sehat terdapat pikiran yang juga sehat. Sehat tidak bisa dibeli dengan jumlah rupiah berapapun besarnya. Ketika seorang sakit, maka semua aktifitas kehidupannya akan lumpuh. Apalagi ketika yang tidak sehat adalah akal pikirannya. Semua akan menjadi kacau tidak sesuai dengan harapan yang direncanakan.
Buku ini menjelaskan tentang persoalan penting dan tatacara menjaga kesehatan. Yaitu, merawat dan mengembangakan kesehatan menjadi lebih dimensional. Dari manfaat yang hanya bisa dinikmati diri sendiri dan akhirnya bisa dimanfaatnya untuk membantu orang lain yang sedang dilanda sakit.
Menjaga kesehatan selama ini hanya dilakukan dengan banyak berolahraga. Padahal, kesehatan bisa dilihat dari pola makan seseorang. Pola makan yang tidak sehat justru akan menjadikan seseorang mudah teserang penyakit. Pola makan tepatnya adalah tata cara waktu makan dan pilihan makan (hlm. 20).
Menjaga waktu makan berarti membiasakan kinerja tubuh terus stabil. Tubuh adalah sistem yang setiap waktu membutuhkan suntikan nutrisi berupa gizi, vitamin, dan protein agar bisa maksimal. Kekurangan sejumlah komponen yang dibutuhkan oleh tubuh manusia bisa menyebabkan sistem yang ada di dalam tubuh tidak berjalan dengan baik. Sehingga, bisa menyebabkan seseornag jattuh sakit.
Ada banyak cara untuk menghindari sakit. Diantaranya, mengatur jadwal makan. Jadwl makan yang baik memang tergantung kesenangan dari seseorang. Ada yang terbiasa sarapan pagi pada jam 7, 8 dan lainnya. Yang terpenting sebenarnya adalah menjadwal makan. Makan yang baik adalah makan tiga kali sehari. Pagi, siang dan malam hari. Bagi orang yang memiliki kseibukan kerja maka kinerja otak dan otot jauh lebih besar. Sehingga, aktifitas yang serbu sibuk ini bisa menguras segala kandungan vitamin, protein,dan gizi yang disimpan oleh tubuh manusia (hlm. 30-40).
Kebiasaan yang sering terjadi, ketika seseorang sudah melalaikan menjaga waktu makan maka efeknya penyakit berdatangan. Seperti, penyakit lambung, infeksi saluran pencernaan dan lainnya (hlm. 60)
Selain menjaga waktu makan, pilihan menu makanan di setiap waktu makan perlu mendapat perhatian. Sebab, pada saat-saat tertentu tubuh membutuhkan tambahan vitamin yang setiap waktu terkadang haru berbeda. Makanan yang dianggap baik bagi tubuh adalah buah-buahan. Buah termasuk makanan yang memiliki karbo hidrat dan gizi sebagai penyempurna dari nasi.
Di sekitar kita terdapat banyak aneka buah yang bisa dengan leluasa dikonsumsi. Seperti buah srikaya, jambu air, pepaya, siwalan, kentang dan buah lainnya. Mengkonsumsi buah memang selama ini dianggap sampingan saja, sehingga di setiap waktu makan buah terkadang hanyak dijadikan ban serep. Padahal, buah menjadi andalan bagi tubuh. Mengkonsumsi buah sangat penting menjaga perjalanan ekosistem tubuh tetap normal.
Pekerja berat, terutama orang yang berkutat dengan pikiran dianjurkan menjaga kondisi badannya selalu stabil. Sebab, pekerjaan dengan mengandalkan kinerja otak jauh lebih beresiko dibanding pekerjaan yang mengandalkan otot. Pekerjaan yang mengandalkan otak salah satu contohnya adalah pekerja media massa. Mereka hampir seharian berkutat dengan pikiran. Memburu berita, menulis dan mengedit ulang tulisannya menjadi lebih baik dan sesuatu dengan data dan fakta yang sudah berhasil ditemukan. Kinerja otak membutuhkan bantuan nutrisi dari luar. Sehingga, makanan yang dikonsumsi menjadi sangat perlu untuk diperhatikan.
Buku ini memang tepat menjadi bacaan untuk menjaga kesehatan. Diagnosa awal terjangkitnya sejumlah penyakit bisa dipelajari lewat karya ini. Pembaca bisa belajar tentang pengetahuan seputar tips menjaga dan mempekuat peredaran kesehatan di dalam tubuh.
Meski di dalam ulasan ini seperti sekedar informasi awal. Tidak mendalam. Sehingga, menjadikan karya ini sedikit hambar. Akan tetapi, terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, buku ini penting menjadi bahan rujukan bagi orang-orang yang selalu ingin menjaga kesehatannya stabil. Hidup Sehat itu lebih maksimal. (*)
Zaitur Rahem, Dosen INSTIKA Guluk-guluk Sumenep. Alumni Pasca sarjana UIN Sunan Ampel Surabaya.