Ansor Sumenep Gembleng 200 Calon Kader Banser Militan

Sumenep – Memasuki awal tahun 2018, Satkorcab Banser Sumenep kembali menggelar Diklatsar. Diikuti sebanyak 200 peserta. Diklatsar berlangsung semalam tiga hari, pada 19-21 Januari 2018, di Yayasan Taufiqurrahman Batang-Batang.

Diklatsar Banser dilaksanakan untuk wilayah Zona 5, yang terdiri dari tiga kecamatan, yakni Batang-Batang, Dungkek, dan Batu Putih. Namun, juga dari peserta delegasi dari beberapa kecamatan lain di Kabupaten Sumenep, dengan syarat harus mendapatkan rekomendasi dari Ketua PAC GP Ansor setempat.

Sebanyak 200 peserta itu tampak antusias dengan aura semangat mengabdi di NU dan bangsa Indonesia, sebagai calon anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser).

Wakil Ketua Panitia Pelaksana Diklatsar Zona V, Abd Sukkur Rahman, menjelaskan, bahwa 200 peserta tersebut sudah siap diuji semangatnya demi menjaga NU dan NKRI sebagai harga mati.

“Dalam Diklatsar ini, kami tidak main-main merekrut peserta, karena ini menyangkut amanah yang harus kita emban bersama demi menjaga agama berpaham Ahlussunnah Wal Jamaah serta menjaga NKRI,” kata Abd Sukkur, usai pembukaan, Jumta, 19 Januari 2018.

Pengurus Bidang Riset dan Kajian Strategis PC GP Ansor Sumenep ini menambahkan, bahwa semua peserta Diklatsar tersebut sudah diuji komitmennya. Mereka tidak hanya mengisi formulir pendaftaran, melainkan juga wajib mengisi Surat Pernyataan siap mengikuti semua rangkaian kegiatan Diklatsar dan Surat Persetujuan Orang Tua/Keluarga.

“Ini kami lakukan, karena kami ingin mencetak kader-kader Banser yang memiliki militansi kuat, tangguh, cerdas, dan handal dalam menjalankan tugas-tugas ke-banser-an,” tandasnya.

Sukkur berharap, semua kader muda peserta Diklatsar bisa berperan aktif dalam menjaga agama dan Negara Kesatuan Indonesia (NKRI), sesuai dengan tema Diklatsar, “Banser Penjaga Agama dan Penjaga NKRI”.

Sebab, lanjutnya, selama ini ada sebagian kelompok yang ingin memecah belah bangsa dari aliran-aliran radikal dan sempalan yang keberadaannya jelas menjadi ancaman terhadap kesatuan dan persatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

“Gerakan-gerakan kelompok itu sangat berbahaya, sehingga harus kita hadang dan perangi bersama,” ujarnya. (rus/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network