Virus Corona

Bentuk Satgas 54-55, Langkah IPNU-IPPNU Sumenep Bantu Tangani Corona

Ketua PC IPNU Sumenep Zaynollah dan Ketua PC IPPNU Sumenep Syarifatun Jamilah, usai memimpin rapat pembentukan Satgas khusus penanganan Corona di Kantor PCNU Sumenep (santrinews.com/mahrus)

Sumenep – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama-Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Sumenep membentuk Satgas khusus dalam menyikapi pandemi virus corona atau Covid-19.

“Satgas ini memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya di kalangan pelajar ikut mensosialisasikan himbauan pemerintah atau aparat kepolisian,” kata Ketua PC IPNU Sumenep Zaynollah, usai memimpin rapat pembentukan Satgas di Kantor PCNU Sumenep, Kamis, 26 Maret 2020.

Baca juga: Eksan Usulkan IPNU-IPPNU Keluarkan Resolusi Jihad Melawan Narkoba

Ia menjelaskan, Satgas yang diberi nama “Satgas 54-55” mempunyai dua fungsi atau tugas. Membantu pemerintah dalam mendata dan sosialisasi kepada masyarakat.

Pendataan dilakukan kepada masyarakat perantau atau warga yang baru datang dari kawasan yang masuk zona merah Corona dan melaporkannya ke Puskesmas di masing-masing kecamatan.

“Ikut juga membantu Dinas Kesehatan menyampaikan warga yang baru datang. Kita punya basis mulai dari tingkatan ranting atau desa hingga kecamatan,” tegasnya.

Yang tak kalah penting juga ikthtiar melalui gerakan batin dengan Khotmil Quran dan Thibbil Qulub di rumah masing-masing secara terjadwal.

Baca juga: Virus Corona, Ijazah dan Khasiat Ratibul Haddad

“Tentu juga ikhtiar melalui gerakan spiritual-rohani dengan mengajak seluruh kader, pelajar dan masyarakat untuk melakukan Khotmil Quran di rumah masing-masing,” ujarnya.

Ketua IPPNU Sumenep Syarifatun Jamilah menambahkan, Satgas 54-55 dibentuk guna penanggulangan dan pencegahan Corona di Sumenep agar tidak semakin meluas.

“Terlebih sebentar lagi kita akan menghadapi arus mudik dan perantau yang pulang ke Sumenep,” kata Syarifah.

Sebelumnya Bupati Sumenep KH A Busyro Karim mengungkapkan data terbaru virus Corona. Per 24 Maret, di Sumenep terdapat 12 Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan 690 Orang Dalam Resiko (ODR). Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tidak ada.

Baca juga: Buka Kongres IPNU-IPPNU, Jokowi: Akan Lahir Pemimpin Hebat dari Pelajar NU

Kiai Busyro menjelaskan, ODR adalah warga Sumenep yang bepergian atau datang dari luar kota Sumenep.

“Makanya kami Forkopimda semua, juga bersama wartawan (mari) memberikan yang terbaik kepada masyarakat,” kata Kiai Busyro dalam konferensi pers kesiapsiagaan penanggulangan Covid-19 di Pendopo Agung Sumenep, Selasa 24 Maret 2020. (rus/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network