Go Go Masjid, Aplikasi Pencari Masjid Karya Anak Negeri
Surabaya – Susahnya menemukan masjid saat perjalanan jauh menginspirasi Wisnu Candi Abdi Kusumo membuat aplikasi yang bermanfaat sebagai tugas akhir kuliah.
Berbekal pengetahuannya, mahasiswa Teknik Informatika Untag Surabaya ini membuat aplikasi pencari masjid mirip dengan aplikasi permainan yang sedang booming, Pokemon Go.
“Tapi saya enggak meniru itu, saya sudah mengerjakan dan peneliti untuk membuat aplikasi ini sebelum Pokemon Go muncul,” kata Wisnu yang enggan aplikasi buatannya disamakan dengan game Pokemon Go, Kamis, 4 Agustus 2016.
Wisnu menuturkan aplikasi ini bisa digunakan untuk semua versi Adroid yang memiliki GPS atau sistem navigasi berbasis satelit dan kamera belakang.
Cara kerjanya, buka aplikasi pencari masjid lalu arahkan kamera ponsel ke jalan, gerakkan ke kiri dan kanan. Bakal muncul pemberitahun berupa papan nama masjid berwarna biru.
Papan itu berisi informasi mengenai masjid ada di sebelah kanan atau di sebelah kiri pengguna aplikasi.
“Kalau diklik akan menampilkan nama masjid, alamat masjid, kota, nomor data base, topologi, dan jarak. Selain itu di pojok kiri atas ponsel akan muncul radar yang akan menunjukkan keberadaan masjid hingga jarak 800 meter dari posisi pengguna aplikasi. Bentuknya titik-titik kecil warna putih,” terang dia.
Wisnu menambahkan, setelah mengeklik papan berisi informasi masjid, akan tampil google map yang siap menjadi pemandu untuk pengguna aplikasi.
Aplikasi yang akan dinamai Go Go Masjid ini, imbuh Wisnu, dapat mendeteksi 238 masjid di Kota Surabaya. Masih ada 700 lebih masjid belum masuk basis data aplikasinya.
Dalam wakdu dekat Wisnu berencana bekerjasama dengan Kementrian Agama untuk mendapatkan data dan informasi masjid-masjid yang masih aktif.
“Maunya tak hanya di Surabaya, fokus ke depan mau menambah data base masjid di Kota Sidoarjo, Jombang, dan Mojokerto,” aku Wisnu.
Dosen Pembimbing Wisnu, Anton Breva Yunanda ST MMT, menuturkan pihaknya mendukung penuh aplikasi buatan Wisnu. Bahkan proporsal Wisnu ditanggapi positif tim Badan Sistem Informasi Untag.
“Alhamdulillah disetujui, rencananya kalau bisa mau dimasukkan dalam playstore agar dapat digunakan dan dikenal masyarakat luas khususnya Muslim secara gratis,” ujar Anton. (rus/tribunnew)