Haji-Umrah
Gus Ipul Minta Travel Haji Tulus Layani Umat

Ketua PBNU H Saifullah Yusuf tengah memberikan sambutan pada acara pembukaan haji dan umrah exhibition AULA 2013, di Plaza Surabaya (dok/santrinews.com)
Surabaya – Perhelatan haji dan umrah exhibition AULA 2013 resmi dibuka Ketua PBNU yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur, H Saifullah Yusuf, Senin, 4 November 2013, di Plaza Surabaya, Jalan Pemuda Surabaya. Kegiatan ini akan berlangsung hingga Ahad, 10 November 2013 mendatang.
Dalam amanahnya, Saifullah Yusuf tidak bisa menyembunyikan rasa bangga atas kerja keras panitia yang telah berupaya mensukseskan kegiatan ini.
“Kehadiran saya di sini karena merasa bangga dan akan terus mendorong agar kegiatan berjalan sukses serta berkualitas,” tandas Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Ia juga sangat berharap para peserta pameran terus meningkatkan pelayanan kepada para jamaah yang akan melaksanakan haji maupun umrah. “Sudah tidak pada jamannya kalau ada travel yang dikomplain para jamaah,” tegasnya.
“Kalau sampai ada travel yang dikomplain jamaah, itu namanya travel ndeso,” lanjutnya.
Karena itu, Gus Ipul berharap sejumlah travel untuk tulus dan serius dalam melayani para jamaah.
“Potensi haji dan umrah di Indonesia sangat luar biasa,” ujarnya. “Hanya travel profesional saja yang akan mendapatkan apresiasi dan dipercaya masyarakat,” lanjutnya.
Jangan ditanya antusias calon jamaah yang akan berhaji dan umrah. “Sampai sekarang, antrian jamaah dari tanah air sampai sepuluh hingga dua belas tahun,” terangnya.
Dan kalau hal ini tidak segera dicarikan kebijakan dari pemerintah Arab Saudi, bisa jadi, antrian mereka yang akan berangkat ke Makkah dan Madinah dalam rangka haji kian lama.
“Harus ada kebijakan khusus dari pemerintah Arab Saudi agar kondisi ini tidak berkelanjutan,” harap Gus Ipul.
Rais PWNU Jawa Timur, KH Miftachul Akhyar juga menandaskan bahwa sudah seharusnya para peserta travel bisa menjadi pelayanan terbaik bagi calon jamaah. Karena ibadah haji adalah puncak ibadah dan penghambaan hamba kepada Tuhan-nya.
“Dalam haji ada ketulusan, mensyaratkan ditanggalkannya jabatan selama di tanah air, kekayaan, serta uusan keduaniaan lain,” terangnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftahus Sunnah Kedungtarukan Surabaya ini mengingatkan bahwa para travel jangan hanya berorientasi pada keuntungan materi, namun juga harus dibarengi dengan pelayanan yang tulus. (saif/ahay)