IPNU-IPPNU Lamongan Minta Kasus Kebocoran Soal UN Tak Terulang
Surabaya – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Lamongan meminta kasus kebocoran soal ujian nasional (UN) yang pernah terjadi di daerah itu pada 2014 tidak terulang.
“Kebocoran UN 2014 di Lamongan yang diawali dengan pencurian soal itu tidak boleh terjadi lagi, karena itu kami merumuskan rekomendasi untuk semua pihak,” kata Ketua PC IPNU Lamongan M Afif ketika menyampaikan rekomendasi itu ke PW IPNU Jatim di Surabaya, Senin, 30 Maret 2015.
Dalam rekomendasi yang dirumuskan pada forum diskusi PKPT IPNU Universitas Islam Lamongan (Unisla) di Pendopo Wisata Air Waduk Gondang, Lamongan, Ahad 29 Maret 2015 itu, pengurus IPNU-IPPNU setempat menyampaikan keprihatinan terhadap dunia pendidikan di Lamongan.
Menjelang UN 2015 untuk SMA/SMK/MA sederajat pada 13-15 April mendatang, PKPT IPNU-IPPNU Unisla menyerukan gerakan kejujuran UN 2015, serta merekomendasikan ke pemerintah kabupaten untuk tidak mematok target kelulusan tertentu yang mendorong kecurangan, meski pengawasan sudah diperketat.
“Pengawasan dalam pendistribusian soal UN 2015 yang penting untuk saat ini adalah mencegah terjadi kasus pencurian soal UN 2014 seperti tahun lalu. Itu saja. Kami siap menjadi tenaga pengawas independen,” tutur Afif.
Afif menambahkan IPNU-IPPNU Unisla siap membantu siswa dengan membuka lembaga bimbingan belajar gratis melalui BSCC IPNU (Badan Student Crisis Centre) bagi pelajar dan santri se-Lamongan untuk pelatihan motivasi dan pelatihan sukses UN 2015 ke sekolah-sekolah. (mam/onk)