Jas Almamater Tak Jelas, PMII UINSA Demo Rektorat

Para mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya saat aksi di depan gedung rektorat (santrinews.com/firoh)
Surabaya – Mahasiswa semester 2 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UIN Sunan Ampel Surabaya, Selasa, 10 Mei 2016, serentak menggelar aksi demo di depan rektorat.
Demo tersebut dipimpin Asroful Anam, mahasiswa Jurusan Hukum Pidana Islam Fakultas Syariah dan Hukum. Mereka berhasil mengumpulkan massa lebih dari 500.
“Alhamdulillah target massa sebenarnya 500, tetapi pada kenyataannya yang datang membeludak lebih dari harapan,” ujarnya.
Aksi itu disambut dingin pihak rektorat. Mereka menuntut ketidakjelasan turunnya almamater UINSA, buku MKD yang seharusnya diberikan pada semester 1, dan tidak adanya sosialisasi pihak rektorat atas kebijakan yang akan disepakati tentang bergantinya warna almamater sebagai identitas UINSA.
“Kami tidak akan menuntut seperti ini jika mulai dari awal ada sosialisasi tentang kejelasan semua ini,” ungkap Asroful anam.
Mereka tidak seenaknya mengadakan aksi demo tanpa tahapan-tahapan sebelumnya. Demo ini meupakan jalan terakhir untuk menyadarkan para petinggi kampus.
Tidak lama, Rektor III Ali Mufrodi,dengan didampingi petugas bagian umum dan kemahasiswaan menemui massa. Ali Mufrodi mengakui akan keterlambatan tersebut dan menjanjikan keterlambatan jas almamater dan buku MKD akan segera beres pada tanggal 1 Juni 2016.
Menurut Ali Mufrodi, berubahnya warna jas almamater dari biru tua ke hijau karena menurut mereka perlu mengganti identitas dari status IAIN menjadi UIN. (firoh/onk)