Bedah Buku Filsafat Negasi

PMII Ushuluddin UINSA: Filsafat, Penunjuk Jalan Kebenaran

Penulis buku “Filsafat Negasi” Muhammad Al-Fayyadl (dua dari kiri) bersama dua pembanding Prof Masdar Hilmi dan Reza Wattimena, di Gedung SAC UINSA Surabaya, Senin, 9 Mei 2016 (santrinews.com/ist)

Surabaya – Ketua Pengurus Rayon PMII Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya, Hasan Zainal Arifin, mengungkapkan, kemunculan filsafat negasi menunjukkan bahwa hingga sekarang filsafat belum mati.

Hal itu disampaikan Hasan saat menyampaikan sambutan pada acara bedah buku “Filsafat Negasi” karya Muhammad Al-Fayyadl, di Gedung SAC (Self Access Center) UINSA Surabaya, Senin, 9 Mei 2016.

“Buku ini hendak menyadarkan mereka yang menganggap bahwa filsafat adalah aliran yang membahayakan,” tegasnya di hadapan ratusan peserta.

Filsafat hadir, lanjut dia, bukan untuk menutupi kebenaran, melainkan untuk menunjukkan pada dunia mana yang benar dan salah menurut perspektif sosial. “Filsafata adalah penunjuk jalan kebenaran. Acara ini bertujuan guna menumbuhkan tingkat berfikir mahasiswa,” tandasnya.

Selain penulis, hadir dua pembanding, Prof Masdar Hilmi dan Reza Wattimena. Acara ini dirangkai dengan peluncuran website perdana Lentera Biru: www.lenterabiruupdate.com.

“Alhamdulilah acara ini mendapatkan respon positif dari kalangan mahasiswa juga dosen, terutama dari FORSA (Forum Sahabat), selau dosen senior PMII yang mengajar di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat,” kata Ketua Panitia, Nur Maghfiroh. (isna/ahay)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network