KH Imam Hasyim Apresiasi Kiprah Anak Muda NU

Wakil Rais Syuriyah PCNU Sumenep KH Imam Hasyim mengisi ceramah di acara peringatan Hari Santri Nasional dan Deklarasi Santri Tolak Narkoba, di halaman SDN 1 Larangan Barma, Kecamatan Batuputih, Senin malam, 29 Oktober 2018 (santrinews.com/ist)
Sumenep – Wakil Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Sumenep KH Imam Hasyim menaruh harapan besar atas kiprah dan peran anak-anak muda NU di tengah masyarakat. Menurut dia, arah perjalanan bangsa Indonesia sangat bergantung kiprah mereka saat ini.
“Anak-anak muda NU inilah harapan dan masa depan bangsa akan ditentukan,” kata Kiai Imam, dalam ceramahnya di acara peringatan Hari Santri Nasional, di halaman SDN 1 Larangan Barma, Kecamatan Batuputih, Senin malam, 29 Oktober 2018.
Baca: Santri, Aset dan Penerus Bangsa
Acara ini digelar oleh Pimpinan Anak Cabang Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) Kecamatan Batuputih bersama Badan Otonom di lingkungan Nahdlatul Ulama (Muslimat NU, Fatayat NU, dan IPNU-IPPNU).
Kegiatan yang diawali dengan Kirab Santri ini dihadiri sejumlah tokoh. Antara lain KH Hatim Al Asham (Rais Syuriyah MWC NU Batuputih), KH Ach Wafi (Ketua Tanfidziyah MWC NU Batuputih), M Muhri (Ketua PC GP Ansor Sumenep), dan Forpimka Kecamatan Batuputih.
Kiai Imam tak bisa menyembunyikan kegembirannya atas kekompakan Badan Otonom NU dalam menyelenggarakan kegiatan dengan kepanitiaan bersama. Pengasuh Pondok Pesantren At-Taufiqiyah Bluto, ini pun memberikan apresiasi yang tinggi.
Baca juga: Ansor Sumenep Cetak Kader Muda NU Masa Depan
Sementara M Muhri dalam sambutannya kembali mengingatkan tentang perjuangan para ulama dan santri terdahulu dalam melawan penjajah. “Berkat perjuangan para ulama, kiai dan santri negara ini bisa merdeka,” paparnya.
Sebagai bentuk penghargaan, Presiden Jokowi pada 2015 lalu menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, yang sekarang diperingati. Kini memasuki tahun ketiga.
Baca juga: Rekam Jejak Peran Santri bagi Bangsa
Usai sambutan, Muhri melanjutkan pembacaan teks deklarasi santri menolak narkoba dengan diikuti seluruh pengurus badan otonom NU.
Antusiasme masyarakat terlihat sangat luar biasa. Terbukti, jamaah yang hadir dari berbagai unsur seperti Madrasah Diniyah mencapai sekitar 1000 orang. (hay)