Pasuruan Siapkan 1.439 Madrasah Jadi Tempat Wajib Madin
Pasuruan – Sebanyak 1.439 Madrasah Diniyah di Kabupaten Pasuruan, siap menjadi tempat pelaksanaan Wajib Madrasah Diniyah (Madin) bagi pelajar SD dan SMP muslim di Kabupaten Pasuruan, yang akan dimulai pada tahun ini, tahun ajaran 2016/2017.
Iswahyudi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan mengatakan, jumlah madrasah diniyah tersebut adalah yang tercatat di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan, dan diperkirakan akan mampu menampung semua pelajar SD dan SMP sederajat yang wajib madin tahun ini.
“Insya Allah mampu mencover semua anak-anak SD dan SMP yang akan mengikuti wajib madin, sehingga ini adalah langkah kami menyambut kebijakan baru Pak Bupati Irsyad dalam rangka meningkatkan kadar keimanan sekaligus memberikan pelajaran akhlaq kepada para pelajar di Kabupaten Pasuruan,” kata Iswahyudi, Ahad, 7 Agustus 2016.
Sampai saat ini, Dinas Pendidikan masih melakukan pendataan terhadap seluruh pelajar SD dan SMP wajib madin. Kata Iswahyudi, setiap sekolah diminta untuk mengirimkan data jumlah siswa, termasuk apakah sudah pernah mengikuti madin atau belum sama sekali.
“Secara prosentase sudah hampir 90%, karena kami setiap hari selalu mengingatkan sekolah-sekolah yang belum mengirimkan data siswa-siswi muslim yang wajib madin. Kalau sudah selesai, maka kami akan langsung menerapkan wajib madin ini,” imbuhnya.
Iswahyudi menambahkan, pelaksanaan wajib madin sendiri memang tidak dilakukan di sekolah, melainkan di madrasah diniyah yang lokasinya dekat dengan rumah masing-masing siswa. Hal itu dilakukan untuk mempermudah akses transportasi, serta memudahkan para orang tua untuk mengawasi kegiatan wajib madin putra-putrinya.
“Orang tua juga memiliki tugas atau peran dalam pelaksanaan wajib madin ini, yakni mengawasi sekaligus memberikan motivasi kepada anak agar betul-betul total atau serius mengikuti setiap ajaran yang diberikan dalam pelaksanaan wajib madin ini. Saya yakin akan banyak manfaat yang diterima, terlebih untuk bisa mengembalikan jati diri muslim yang sebenarnya, yakni mengerti agama mulai dari kecil,” pungkasnya. (shir/onk)