Refleksi 1 Muharram

PMII Pamekasan Gelar Pawai 100 Obor

Kader PMII Pamekasan berjalan kaki menuju Monumen Arek Lancor menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1435 Hijriyah dengan pawai obor (dok/santrinews.com)

Pamekasan – Menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1435 Hijriyah, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan, Senin, 4 November 2013 malam menggelar pawai 100 obor.

Pawai sedikitnya diikuti 100 lebih pengurus dan kader PMII dari beberapa komisariat. Yakni komisariat STAIN, UIM, UNIRA, STAI Al-Khairat, dan STAI Miftahul Ulum.

Mahasiswa berangkat dari kantor sekretariat PC PMII Pamekasan, Jalan Brawijaya, No. 85b, Kecamatan Kota, sekitar pukul 19.30 WIB, dengan berjalan kaki menuju alun-alun kota Pamekasan, tepatnya di Monumen Arek Lancor.

Disepanjang jalan dengan iringan musik rebana atau hadrah, mereka mengumandangkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Usai melakukan pawai dengan mengeliling monumen Arek Lancor, para mahasiswa membentuk lingkaran seraya membaca istighasah. Kemudian secara bergantian dari masing-masing perwakilan komisariat melakukan orasi setelah terlebih dahulu diawali dari pengurus cabang.

Ketua Umum PC PMII Pamekasan Ahmad Sidik menyerukan kepada segenap umat Islam agar menjadikan Tahun Baru Islam sebagai momentum untuk melakukan evaluasi diri agar bisa menjadi lebih baik.

Pergantian Tahun Baru Islam, kata Sidik, sengaja dibuat semarak sebagai bentuk syiar Islam kepada masyarakat, sekaligus untuk mengingatkan bahwa umat Islam sebenarnya memiliki sistem penanggalan tahun tersendiri.

“Selama ini pemuda muslim cenderung mengabaikan pergantian Tahun Baru Islam, dan PMII sebagai organisasi mahasiswa Islam merasa terpanggil untuk meramaikan pergantian Tahun Baru Islam ini,” kata Sidik seraya mengingatkan agar nilai-nilai dan budaya Islami terus dilestarikan.

Sementara Moh Elman, ketua I PC PMII Pamekasan menegaskan, tahun baru hijriyah tidak semata disambut dengan kemeriahan pesta. Ada hal yang lebih penting. “Tahun baru hijriah adalah momentum merefleksikan kembali kondisi masyarakat,” tegasnya.

Hakikat tahun baru hijriyah, menurut Elman, adalah melakukan perubahan sosial masyarakat, khususnya kaum muda dan mahasiswa, menuju ke arah yang lebih baik. “Harapannya akan terjadi hijrah baru di dalam diri masyarakat terutama kader PMII ,” tandas pria yang masih setia melajang ini.

Selain itu, lanjut Elman, kegiatan ini dimaksudkan untuk merefleksikan kembali tentang kondisi kepemudaan khususnya kemahasiswaan yang saat ini sudah mulai menjauh dari fungsinya sebagai agen kontrol dan agen perubahan.

“Mari kita lakukan reformasi dan langkah konkrit untuk kembali melakukan pemihakan kepada kaum mustad’afin,” ujarnya.

“Yang paling penting adalah melakukan refleksi internal kader dan kepengurusan PMII agar lebih disiplin,” imbuhnya. (ahay)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network