Puluhan Santri di Jateng Ikuti Pelayaran Bela Negara

Kudus – Sebanyak 70 santri dari SMK pesantren di Jawa Tengah mengikuti program “˜Pelayaran Santri Bela Negara” yang dilepas di SMK Assa’idiyyah 1 Kudus, Kamis, 19 Nopember 2015.

Menurut Direktur Pendidikan Yayasan Assa’idiyyah Kudus, Sulebi, kegiatan pelayaran santri bela negara merupakan gagasan dari Kementerian Pertahanan (Kemhan), Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), Kementerian Agama (Kemenag), Mabes TNI, Mabes TNI AL dan Polri dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang mulai diaktualisasikan saat ini.
“Yayasan Assa’idiyyah ditunjuk menjadi tuan rumah untuk pelepasan kegiatan ini,” terangnya.

Cinta Tanah Air Latar belakang diadakannya kegiatan ini, menurut Sulebi adalah adanya ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) terhadap kedaulatan bangsa Indonesia yang telah berkembang menjadi krisis multidimensi. ATHG itu dari yang bersifat fisik sampai yang bersifat nonfisik.

Begitu pula dengan karakter ancaman yang berasal dari dalam maupun luar negeri yang bersumber dari ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya yang beraneka ragam. “Pendidikan agama dari dulu selalu menekankan cinta tanah air.

Kegiatan ini sebagai aktualisasi cinta tanah air tersebut,” terangnya.
Kegiatan ini, lanjut Sulebi, diikuti oleh para santri dari 20 SMK pesantren di Jawa Tengah. Setelah pelepasan dari SMK Assa’idiyyah 1 Kudus, peserta langsung diberangkan di Mabes TNI Angkatan Laut Cilangkap Jakarta.

Ketua Yayasan Assa’idiyyah, Noor Halim Anwar berharap, kegiatan ini mampu meningkatkan rasa cinta tanah air para santri di Jawa Tengah.

Kesiapan menghadapi tantangan selama kegiatan ini diharapkan menjadi semangat untuk menghadapinya. “Saya berharap, para peserta bisa menjalani program ini dengan baik,” katanya.

Ketua PCNU Kudus, Abdul Hadi mengatakan, kegiatan ini merupakan komitmen dari santri NU untuk berjuang dan membela negara. Bagi santri, negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) menjadi harga mati. “NKRI harus dijaga dan pertahankan hingga titik darah penghabisan,” katanya.

Dia menegaskan, NU sangat mendukung kegiatan bela negara seperti ini. Santri sebagai salah satu penerus bangsa bisa meneruskan cita-cita pahlawan untuk menjaga keutuhan NKRI. “Ini salah satu bentuk perjuangan santri membela NKRI pada masa sekarang,” tuturnya.

Kasi Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren (Pekapontren), M Hafidz menegaskan, pesantren dan santri selalu membawa tradisi menjaga NKRI. Jadi tidak benar jika pesantren dituding menjadi sarang teroris. “Pahlawan-pahlawan kita terdahulu banyak yang merupakan santri. Jadi tidak benar adanya tudingan seperti itu,” katanya.

Dia juga menyampaikan jika “Pelayaran Santri Bela Negara” menjadi salah satu bentuk komitmen cinta tanah air yang dilakukan para santri di Indonesia. (shir/SM)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network