Pesantren Siapkan Santri Jadi Kader Bela Negara

Jakarta – Rencana Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia yang akan merekrut 100 juta kader bela negara mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kader bela negara itu disiapkan untuk mengantisipasi serangan ideologi dari pihak dalam maupun luar.

IPI (Ikatan Pesantren Indonesia) siap bekerjasama dengan Kemhan untuk menjadikan pesantren sebagai basis kader bela negara,” ujar Ketua Umum IPI KH Zaini Ahmad, di Jakarta, Senin, 5 Oktober 2015.

Menurut Kiai yang akrab disapa Gus Zaini itu, pihaknya sebagai basis Pesantren sudah melakukan rapat bersama dengan Direktorat Bela Negara Kemenhan untuk segera menjalin kerjasama (MoU). Kerjasama itu untuk menciptakan kader bela negara dari pondok-pondok pesantren.

Gus Zaini menuturkan, niatan Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu untuk menciptakan kader bela negara harus didukung semua pihak. Apalagi kondisi atau permasalahan bangsa saat ini yang semakin komplek.

“Niat Pak Menteri ini sangat mulia dan harus didukung semua elemen untuk ikut serta menjadi kader bela negara,” lanjut pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas Pasuruan Jawa Timur (Jatim) itu.

Gus Zaini menilai niatan Menhan membentuk kader bela negara dapat membangkitkan kembali rasa cinta Tanah Air atau nasionalisme para generasi muda bangsa. Apalagi banyak di antara generasi muda yang mulai terasa asing dinegeri sendiri.

Dalam kesempatan itu, Gus Zaini juga mengucapkan selamat HUT TNI yang ke-70. Dia berharap semoga dengan umur yang ke-70 tahun TNI semakin kuat, jaya dan makin dekat dengan rakyat agar mampu menjadi penjaga NKRI, agar tetap utuh dan aman.

Sebelumnya, seperti dilansir Harian Terbit, Menhan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu, mengatakan, kader bela negara disiapkan mengingat permasalahan bangsa yang semakin banyak. Dia mencontohkan mulai dari serangan ideologi yang menjurus dan menghancurkan bangsa serta hal-hal yang membuat rasa cinta Tanah Air para generasi muda luntur.

Ryamizad berharap pembentukan kader bela negara ini dapat membangkitkan kembali rasa cinta Tanah Air para generasi muda bangsa. Dia menekankan pada rasa bela negara masyarakat Indonesia.

“Bila masyarakat memiliki rasa cinta Tanah Air dan keinginan untuk membela negara diharapkan menjadi semangat pemersatu persatuan dan kedaulatan bangsa Indonesia,” tukasnya. (us/onk)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network