Tanah Pesantren Dicaplok Makelar, Pengurus Mengadu ke Jokowi
Jakarta – Pengurus Yayasan Pesantren Al-Futuwwah di RT 02 RW 10 Cipete Utara, Jakarta Selatan, mengklaim dicaplok makelar tanah. Atas kejadian tersebut, pengurus pesantren melaporkan kasus tersebut ke Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
Ketua Pesantren Al-Futuwwah, Muhammad Sanwani Na’im menyebutkan selain ada pencaplokan tanah, akses menuju pesantren yang diperuntukkan untuk anak-anak pemulung tersebut itu juga ditutup.
“Yayasan kami dipersulit karena lahan kami dicaplok developer. Sebenarnya mereka makelar tanah. Karena kalau sudah dapat tanahnya sama mereka dijual lagi. Ingin cari untunglah,” kata Sanwani di Balai Kota Jakarta, Senin, 11 Agustus 2014.
Sanwani menjelaskan pesantren tersebut sudah berdiri sejak 14 tahun yang lalu dan tanah wakaf tersebut sudah menjadi hak milik yayasan. Yayasan berusaha memperjuangkan dengan meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta.
Terkait kasus pencaplokan tanah dan penutupan akses jalan tersebut, Sanwani mengaku sudah bertemu langsung dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo; Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama; dan Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Boy Sadikin.
“Tadi kami sudah bertemu Pak Jokowi, Pak Ahok dan Pak Boy. Kami akan lengkapi data kita sampai hari Rabu agar semua ini bisa diteruskan, lalu difasilitasi gubernur dan wakil gubernur,” ujar dia.
Sanwani seperti dilansir Vivanews menambahkan, dengan adanya pertemuan dengan pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta itu berharap lahan kembali ke fungsi semula secara seutuhnya menjadi sebuah pesantren dan belajar anak-anak.
“Kami ingin kembalikanlah fungsinya aset yang kami punya. Kembalikan jalan yang memang seharusnya ada sejak 40 tahun lalu. Itu harapan kami,” ucapnya. (saif/ahay)