Halaqah Kaderisasi Ulama
Tanpa Pesantren, Indonesia Jadi Pasar Bebas Ideologi

Ketua RMI Jawa Tengah KH Abdul Ghaffar Rozien (santrinews.com/zulfa)
Blora – Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI/Asosiasi Pondok Pesantren) Nahdlatul Ulama Jawa Tengah KH Abdul Ghaffar Rozien, M. Ed mengatakan, pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan khas Indonesia yang telah melahirkan banyak ulama di masing-masing zamannya.
Hal itu disampaikan Gus Rozin, sapaan akrabnya pada acara halaqah pengasuh pondok pesantren se-eks karesidenan Pati, Jateng, di pondok pesantren Al-Hikmah, Ngadipuro, Ahad, 1 Maret 2015.
Halaqah bertajuk “Kaderisasi Ulama Nusantara” itu diselenggarakan oleh RMI Jateng bekerjasama dengan Kementerian Agama wilayah Jawa Tengah. Hadir sebagai pembicara KH Dr Abdul Ghofur Maimun (Sarang) dan rois syuriyah PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh.
Gus Rozin menegaskan, tanpa ada pesantren tidak akan ada toleransi di Indonesia yang sebaik seperti sekarang ini. Selain itu, kata dia, tanpa pesantren Indonesia akan menjadi pasar bebas ideologi.
“Kita tidak bisa memungkiri hal tersebut,” kata ketua STAIMAFA ini.
Selain halaqah kaderisasi ulama ini, di tempat terpisah yang masih di komplek pesantren Al-Hikmah, RMI Jateng juga menggelar workshop simapes yang disampaikan langsung oleh pengelola pesantren virtual, M. Ni’am Sutaman, Lc., LLM., M.Ph.
RMI Jateng sebelumnya sudah mengadakan halaqah ekonomi di Temanggung, ini menjadi kegiatan yang kedua kalinya di tahun 2015. Harapannya tidak hanya dua kegiatan ini yang bisa dilaksanakan.
“Kedepan semoga lebih banyak lagi membuat halaqah seperti ini,” ujarnya. (zulfa/onk)