Masjid dan 430 Rumah Etnis Rohingya Dibakar
Rakhine – Human Rights Watch (HRW) mempublikasikan gambar-gambar satelit yang menunjukkan 430 rumah etnis Rohingya dibakar di utara Rakhine antara 22 Oktober hingga 10 November. Selain itu, juga terdapat tudingan jika militer Myanmar membunuh etnis Rohingya dan memperkosa wanita-wanita Rohingya.
Kepala Negara Bagian Rakhine di Myanmar, U Aung Win mengatakan, para tentara tak mungkin memperkosa wanita-wanita Rohingya. “Mereka tak mau memperkosa wanita Rohingya sebab mereka terlalu kotor,” katanya seperti dilansir New York Times, Senin, 21 November 2016.
Ketua Partai HAM dan Demokrasi di Myanmar U Kyaw Min mengatakan, serangan 9 Oktober lalu kemungkinan memang direncanakan oleh Pemerintah Myanmar sendiri. Sebab mereka memang mengumumkan akan menghancurkan bangunan-bangunan di Rakhine.
Pemerintah Myanmar akan menghancurkan 2.500 rumah, 600 toko, belasan masjid, dan lebih dari 30 sekolah. “Ini sama saja mengurangi populasi suku Rohingya,” ujar Min.
HWR meminta agar pemerintah Myanmar membuka data dan akses bagi wartawan serta pegiat hak asasi manusia mengenai situasi etnis Rohingya di Rakhine. HRW juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera melakukan tindakan nyata di Myanmar.
Minoritas Rohingya, yang berjumlah sekitar 1,1 juta jiwa, telah menghadapi diskriminasi, penindasan, dan kekerasan di Rakhine selama bertahun-tahun. Mereka sering menjadi sasaran mayoritas Buddha yang melihat mereka sebagai imigran gelap dari Bangladesh. Kekerasan itu telah ditafsirkan sebagai upaya untuk memaksa mereka keluar dari Myanmar.
Myanmar menolak mengakui Rohingya sebagai warga negara, meskipun mereka telah tinggal di kawasan itu selama beberapa generasi. (shir/rol)