Terungkap, Arab Saudi Bantu Israel Bunuh Yasser Arafat
Yasser Arafat (santrinews.com/voai)
Palestina – Arab Saudi terungkap turut terlibat dalam pembunuhan mendiang pemimpin PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) Yasser Arafat yang meninggal pada 2004 silam.
Hal itu diungkapkan mantan ajudan Yasser Arafat, Bassam Abu Syarif. Ia mengklaim dirinya memiliki sebuah dokumen yang membuktikan Arab Saudi terlibat dalam pembunuhan Arafat.
Dalam dokumen itu, kata Abu Syarif seperti dilansir Shehab News Agency, Perdana Menteri Israel Ariel Sharon dan Amerika Serikat sepakat untuk menghabisi Yasser Arafat dengan cara diracun setelah mendapat izin dari Arab Saudi.
Sharon memutuskan untuk melenyapkan nyawa Yasser Arafat lantaran itu merupakan cara terbaik untuk menghentikan perlawanan rakyat Palestina.
Nama Yasser Arafat dikenal menjadi pemimpin gerakan kemerdekaan Palestina pada 1960-an saat memulai perlawanan bersenjata menghadapi Israel.
Yasser Arafat meninggal di Rumah Sakit Militer Percy, dekat Paris, pada 11 November 2004, dalam usia 75.
Lebih dari satu dekade setelah kematiannya, Yasser Arafat masih menjadi sosok yang sangat dihormati bangsa Palestina.
Rakyat Palestina sudah lama menuding Israel membunuh Yasser Arafat dengan menggunakan racun.
Tuduhan itu dibantah Pemerintah Israel. Jasad Yasser Arafat kemudian digali kembali pada 2012 untuk menjalani pemeriksaan.
Abu Syarif mengatakan, racun itu kemungkinan ditaruh dalam pasta gigi yang dipakai oleh Yasser Arafat.
Pada tahun 2015 lalu, Ketua Tim investigasi Palestina Tawfiq Tirawi mengungkapkan bahwa Yasser Arafat dibunuh oleh Israel di rumah sakit militer di Paris, Prancis.
Akhir 2016 lalu, Presiden Palestina Mahmud Abbas mengaku tahu pembunuh Yasser Arafat. Namun, ia tak menyebutkan nama sang pembunuh.
Tiga tahun sebelumnya, sebuah tim pakar Swiss telah menemukan bukti cukup kuat bahwa Yasser Arafat meninggal karena diracun dengan bahan kimia yang disebut Polonium-210. (shir/onk)