Aksi Tolak Ahok, MUI: FPI Tak Usah Ditanggapi

Slamet Effendi Yusuf (santrinews.com/dok)
Jakarta – Konflik antara Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Front Pembela Islam (FPI) menjadi sorotan tersendiri bagi Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ketua MUI Slamet Effendi Yusuf mengatakan Ahok sebaiknya tidak usah menanggapi FPI yang menolaknya naik menjadi Gubernur DKI. “Jangan terpancing, nggak usah ditanggapi,” ujar Slamet Effendi, Selasa 11 Nopember 2014.
Dia mengingatkan saat ini banyak pekerjaan yang harus segera di selesaikan oleh Ahok untuk membenahi Jakarta. Hal itu yang mesti diperhatikan oleh Ahok dan menjadi prioritas.
Slamet yang juga ketua PBNU ini mengatakan, warga Jakarta membutuhkan kerja nyata dari Ahok sebagai kepala daerah dan akan terus melihat kinerja Ahok. “Itu (kerja) yang akan dinilai masyarakat,” ujarnya.
Menurut dia, seperti dilansie CNN Indonesia, langkah Ahok meminta pembubaran FPI ke Kementerian Hukum dan HAM serta ke Kementerian Dalam Negeri tidak tepat. “Itu tindakan yang berlebih-lebihan, akan percuma, tidak bisa,” kata Ketua Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama MUI Pusat ini.
Ahok memang telah membuat surat permohonan pembubaran FPI ke Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM. Surat tersebut rencananya dikirimkan ke Kemendagri hari ini.
Alasan Ahok hendak membubarkan FPI karena FPI menolaknya menjadi gubernur DKI karena alasan agama. Selain itu, Ahok juga menilai FPI melanggar konstitusi dan ketertiban umum.
Adapun FPI menyatakan tidak takut atas langkah Ahok yang hendak membubarkan FPI dengan mengirim surat permohonan kepada kedua kementerian itu. “Kami FPI tak gentar dengan langkah Ahok itu,” kata Panglima Besar Laskar FPI Ustad Maman Suryadi Abdurrahman. (ful/onk)