Ansor Jateng Sebut Charlie Hebdo Picu Sentimen Keagamaan

Majalah Charlie Hebdo, memuat sampul karikatur Nabi Muhammad (santrinews.com/dok)

Semarang – Majalah Charlie Hebdo, kembali menuai sorotan. Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah menyesalkan tetap terbitnya majalah satir Prancis itu yang memuat karikatur “Nabi Muhammad”.

“Majalah tersebut telah nyata melakukan penghinaan dan tindakan provokatif,” kata Wakil Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah, Yami Blumut, Jumat, 16 Januari 2015.

Dalam sampul majalah itu terlihat seorang pria yang mengenakan turban dengan tetesan air mata di pipinya sembari memegang tulisan _Je suis Charlie_ yang dalam bahasa Indonesia berarti “Saya adalah Charlie”. Di atas gambar itu terpampang tulisan dalam bahasa Prancis _Tout est Pardonne_ yang berarti, semua sudah dimaafkan. Artinya, Nabi Muhammad juga telah memaafkan semua kartunis yang pernah menghina dirinya.

Yami mengatakan, Ansor Jawa Tengah mendorong pemerintah Indonesia untuk mengecam dan melalui Kedutaan Besar Prancis agar pemerintah Prancis memberikan sanksi hukum kepada pengelola majalah karena memicu sentimen antara umat Islam dan umat lainnya.

Ia mengatakan ketegangan dan teror yang terjadi di Paris Prancis beberapa waktu lalu sedikit banyak disebabkan oleh kenekatan dari majalah yang dikelola Yahudi tersebut.

Oleh karena itu, katanya, dengan kejadian tersebut sikap toleransi muslim terhadap umat lain yang telah dibina selama ini, dinodai oleh kepentingan kelompok dan kepentingan ekonomi bisnis semata.

“Hal tersebut dibuktikan, penjualannya semula 200 ribu eksemplar, sekarang telah mencapai 3 juta eksemplar,” katanya.

Terkait berbagai kejadian selama ini, khususnya di Prancis dan ancaman ISIS terhadap jajaran Ansor dan Banser, dia mengimbau seluruh jajaran pengurus di pimpinan cabang, anak cabang hingga ranting di Jawa Tengah agar selalu waspada dan menggiatkan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti kaderisasi dan peningkatan kapasitas diri.

Sebelumnya, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda, Fachrizal Afandi menyatakan tiga sikap sebagai bentuk keprihatinan kemanusiaan atas tragedi penyerangan di kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris, Prancis, pada Rabu, 7 Januari 2015 lalu. Yakni mengutuk tindakan, pelaku, dan simpatisan penembakan brutal di kantor Charlie Hebdo sebagai bagian dari teror yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. (shir/ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network