Liga Santri Nusantara
Assalam FC Bangkalan Tumbang di Kaki Tim Al Falah Bandung

Tim Al Falah Bandung saat bertanding melawan Assalam FC Bangkalan di babak perempat final Liga Santri Nasional, Jumat, 28 Oktober 2016 (santrinews.com/ist)
Yogyakarta – Babak perempat final Liga Santri Nasional (LSN) 2016, di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Jumat, 28 Oktober 2016, diawali dengan pertandingan antara Assalam FC Bangkalan melawan Al Falah dari regional Jawa Barat II. Hasilnya, Al Falah berhasil menumbangkan Assalam FC dengan skor 1-0.
Pada menit-menit awal pertandingan, Assalam tampak mendominasi permainan. Namun berbalik keadaan ketika sudah separuh pertandingan babak pertama. Al Falah mengambil alih permainan.
Serangan yang dibangun Assalam selalu kandas di pertahanan Al Falah. Penyerang Assalam kesulitan menembus rapatnya pertahanan Al Falah. Sementara seranghan Al Falah, beberapa kali mengancam gawang Assalam. Skor tidak berubah sampai turun minum babak pertama.
Memasuki babak kedua, Al Falah merubah strategi menyerang. Terbukti baru di menit 3 babak kedua, tepatnya pada menit ke 36, Dariun, pemain bernomor punggung 11 berhasil menciptakan gol setelah menerima umpan terobosan dari Ihasan (8).
Tertinggal satu gol, Tim Assalam FC meningkatkan daya serang. Pada menit 40, tim asuhan M Arif Ismail ini mendapatkan hadiah penalti setelah penyerang mereka Dani (7) dijatuhkan di kotak terlarang.
Namun sayang kesempatan emas Assalam itu tidak dimanfaatkan dengan baik. Dani yang menjadi eksekutor gagal menyarangkan bola ke gawang lawan.
Gagal dalam penalti, tak membuat semangat Assalam menurun. Serangan demi serangan terus dilakukan dan memaksa Al Falah bermain bertahan dan hanya sesekali melakukan serangan balik.
Di menit 55 Al Falah punya peluang memperbesar keunggulan. Satu lawan satu antara Bagas dengan kiper Assalam gagal menjadi gol. Hingga peluit panjang dibunyikan skor tetap 0-1 untuk kemenangan PP Al Falah.
Arif Hariawan, palatih Al Falah bersyukur mendapatkam kemenangan. Menurtnya itu berkat anak asuhnya kompak, daya juang di lapangan dan sesama tim tidak mudah menyalahkan di lapangan.
“Konsep keseharian di pondok kita terapakan, tidak mudah menyalahkan teman tapi saling mengingatkan,” katanya seusai laga. (ari/jaz)