BBM Naik, Aa Gym: Sakitnya Tuh Sampai ke Sini

KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym (santrinews.com/dok)

Jakarta – Pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid Bandung, KH Abdullah Gymnastiar yang bisa dipanggil Aa Gym ikut merespon kebijakan pemerintah yang menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Kenaikan harga BBM diumumkan Presiden Joko Widodo pada Senin malam, 17 November 2014, di Istana Negara, Jakarta. Harga Premium naik Rp 2.000 menjadi Rp 8.500 per liter. Harga solar juga turut naik menjadi Rp 7.500 per liter dari sebelumnya Rp 5.500 per liter.

BBM naik memang membuat sengsara, tapi BBM tak dibalas padahal sudah R, sakitnya tuh sampai ke sini,” kata Aa Gym melalui akun twitternya @aagym, Rabu 19 Nopember 2014.

Kata “BBM” yang pertama yang dimaksud Aa Gym mungkin adalah singkatan dari bahan bakar minyak, sedang yang kedua singkatan dari BlackBerry Messenger. Sementara simbol hurup “R” dari bahasa inggris “reading” yang menunjukkan bahwa pesan BlackBerry Messenger itu telah dibaca oleh si penerima pesan.

Tweet Aa Gym itu barangkali dimaksudkan sebagai bentuk kritik kepada pemerintah. Sebab, menurut dai kondang ini, kenaikan BBM membuat hidup rakyat menjadi sengsara.

Selain itu, ungkapan Aa Gym itu sekaligus sebagai bentuk untuk menenangkan hati umat dengan melontarkan ungkapan bernada canda. Pasalnya, saat ini ungkapan ‘sakitnya tuh di sini’ sedang menjadi trending di kalangan kaum muda dan anak baru gede, menyusul populernya lagu berjudul ‘Sakitnya Tuh Disini’ yang dibawakan oleh Cita Citata.

“Silakan perjuangkan solusi terbaik BBM, tapi jangan sampai lupa kepada Allah Maha Pemberi dan Penjamin Rizki semua makhluk-Nya,” dia berpesan.

Aa Gym mengingatkan, hal yang paling menyengsarakan bagi umat adalah bila keimanannya tidak mengalami peningkatan. Kenaikan harga BBM tak berbading lurus dengan meningkatnya keimanan umat.

BBM sudah naik, harga-harga juga naik, memang akan memberatkan, tapi yang paling menyengsarakan adalah iman dan amal soleh tak naik,” ujarnya. (ahay)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network