Cendekiawan Muslim Dawam Rahardjo Wafat di Malam 15 Ramadhan

Cendekiawan Muslim Indonesia Dawam Rahardjo (santrinews.com/ist)

Jakarta – Cendekiawan Muslim Indonesia Dawam Rahardjo meninggal dunia pada usia 76 tahun. Dawam wafat bertepatan dengan malam 15 Ramadhan 1439 Hijriah, di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

“Iya betul. Pukul 21.30 WIB. Baru saja,” kata keponakan almarhum Dawam, Tuti Oktaviani, Rabu 30 Mei 2018.

Tuti mengatakan, Dawam meninggal karena penyakit komplikasi yang sudah diderita sejak lama. Ditambahkan Tuti, Dawam juga sudah satu bulan dirawat di RS Islam Cempaka Putih.

“Memang sakit sudah lama, sudah sekitar sebulan di ICU di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Sakitnya sudah komplikasi,” paparnya.

Almarhum rencananya akan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis 31 Mei 2018, besok. “Dimakamkan mungkin besok di TMP Kalibata,” katanya.

Dawam lahir di Solo, 20 April 1942. Semasa hidupnya ia dikenal sebagai seorang ekonom dan pemikir Indonesia. Kiprahnya di dunia pendidikan cukup besar. Ia pernah menjabat sebagai rektor di Universitas Islam 45 Bekasi (1994-2004) dan UP45 Yogyakarta selama periode 2013-2017.

Tak hanya itu, semasa hidupnya ia juga aktif sebagai Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia pada 1995-2000. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Penasihat di era Presiden BJ Habibie tahun 1999.

Tokoh Muhammadiyah itu juga memimpin Jurnal Ilmu dan Kebudayaan Ulumul Qur’an, dan ketua yayasan ELSAF (Lembaga Studi Agama dan Filsafat).

Dia juga bergabung sebagai staf peneliti di LP3ES (Lembaga Penelitian dan Pembangunan Ekonomi-Sosial) -sebuah lembaga penelitian berpengaruh di masa Orde Baru.

Lembaga ini mengeluarkan jurnal ilmiah popular Prisma. Di Prisma, Dawam berperan sebagai pimpinan utama. Prisma dikenal sebagai salah satu majalah rujukan kaum intelektual di era Orde Baru.

Dawam juga cukup aktif menuangkan pemikirannya soal ekonomi, politik, dan sosial ke dalam buku. Diantaranya Esai-esai Ekonomi Politik (1983), Deklarasi Mekah: Esai-esai Ekonomi Islam (1987), Etika Bisnis dan Manajemen (1990), Habibienomics: Telaah Pembangunan Ekonomi (1995), Paradigma Al-quran: Metodologi dan Kritik Sosial (2005) dan Nalar Politik Ekonomi Indonesia (2011).(us/dtk)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network