Dua Budayawan Ingatkan Syiar Islam Toleran melalui Seni Budaya
D Zawawi Imron dan Zastrouw Al Ngatawi mengisi seminar nasional di STAI Al Fithrah Surabaya, Senin, 24 Februari. Seminar dipandu Iksan Kamil Sahri (santrinews.com/istimewa)
Surabaya – Budayawan nasional KH D Zawawi Imron dan Dr Zastrouw Al Ngatawi hadir menjadi pembicara seminar di ruang Auditorium STAI Al Fithrah Surabaya, Senin 24 Februari 2020.
Seminar bertema “Menumbuhkan Nilai Agama Islam yang Toleran melalui Seni dan Budaya di Era Kekinian” itu digelar BEM STAI Al Fithrah.
Baca juga: Prof Masdar: STAI Al Fithrah Mampu Beri Warna Positif Era Revolusi Industri 4.0
Seminar ini merupakan puncak dari rangkaian Festival Alit III Nasional 2020 yang berlangsung selama seminggu dengan berbagai perlombaan.
Zawawi Imron mengawali dengan mengingatkan tentang pentingnya akhlak. Menurutnya, akhlak menjadi tolak ukur hidup seseorang terhormat di masyarakat.
“Marilah kita mulai pertemuan ini dengan tersenyum, sebab siapa yang mampu tersenyum di pagi hari maka akan mampu tersenyum sepanjang hari,” Zawawi mengawali paparannya.
“Barang siapa yang baik akhlaknya, seperti Rasulullah insyallah dimanapun dia akan dihormati oleh orang lain,” pesannya di hadapan sekitar 200 peserta.
Baca juga: Zawawi Imron: Hati Bersih, Kunci Utama Hidup Rukun
Dalam paparannya, Zawawi banyak menyinggung nilai-nilai keislaman yang hidup dalam budaya orang Nusantara.
Sementara Zastrouw Al Ngatawi menegaskan bahwa banyak orang salah paham tentang sikap toleran. Menurutnya, bersikap tolaran ini pada ranah muamalah.
“Termasuk perilaku orang lain beribadah menurut keyakinannya, hal itu harus ditoleransi. Batasannya kalau di muamalah adalah kemaslahatan, kemudharotan, adil, dan dhalim,” tegasnya.
Seminar yang dimoderatori Iksan Kamil Sahri itu diawali dengan pembacaan tawasul dan istighasah serta ditutup dengan penampilan stand up comedy oleh Fuad Adi Samita, juga penampilan pembacaan musikalisasi puisi karya dua maestro puisi Indonesia D Zawawi Imron dan Gus Mus oleh mahasiswa STAI Al Fithrah.
Koordinator pelaksana seminar nasional M Nasrullah mengatakan acara ini diselenggarakan untuk membangun kembali kecintaan dari kalangan muda untuk lebih semangat kembali dalam menebarkan nilai-nilai keislaman yang toleran dengan cara bergerak di bidang seni maupun budaya. (red)