Merayakan Keindonesiaan (9): Kekayaan Seni-Budaya Nusantara

Tari Ratoh Duek adalah tari kreasi seni tradisional Aceh. Tarian ini dilakukan dalam posisi duduk oleh 11 wanita dan 2 syahie (santrinews.com/net)

Dari 7 unsur kebudayaan, kesenian merupakan unsur kebudayaan yang paling dinamis. Seni sebuah ekspresi imaginer yang tak kenal batas waktu dan ruang. Setiap kurun, masyarakat mengekspresikan pikiran, perasaan dan tindakan dalam bentuk seni rupa, suara, tari dan pertunjukan. Indonesia negara yang kaya akan karya seni, baik tradisional maupun modern.

Indonesia memang tak setua Mesir, China, India Ethiopia, dan Yunani, tapi bangsa ini relatif tua. Homo Erectus yang merupakan leluhur orang Jawa ditemukan Trinil Ngawi Jawa Timur. Tengkorak itu diperkirakan berusia 1,8 juta tahun.

Baca juga: Seni Tradisional Cermin Falsafah Hidup

Bumi nusantara sudah dihuni oleh manusia Jawa secara nomaden. Budaya politik sipil di nusantara terekam sejarah sejak abad ke-4. Kerajaan Salakanegara di Tepi Sungai Citarum Jawa Barat adalah kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini berdiri pada 358 masehi. Raja pertama Rajadirajaguru Jayasingawarman, seorang maharesi India.

Namun demikian, negeri ini menanggalkan mahakarya seni yang merupakan warisan budaya dunia. Pada 1991, UNESCO menetapkan Candi Borobudur sebagai situs warisan dunia. Candi ini dibangun mulai 770 masehi dan selesai 825 masehi. Mahakarya seni ini menyingkap tingkat kebudayaan dan peradaban nusantara. Bahwa capaian seni rupa Indonesia diakui dunia. Di Candi ini dindingnya dihiasi oleh 2.672 relief dan 504 patung Budha. Tempat ibadah umat Budha terbesar dunia ini dilengkapi 72 stupa.

Borobudur tak kalah ajaib dengan 7 keajaiban dunia baru. Seperti Tembok Besar China, Chichen Itza Meksiko, Petra Yordania, Machu Picchu Peru, Christ The Redeemer Brazil, Colosseum Yunani, Taj Mahal India. Sebab, ditinjau dari segi apapun, Borobudur menunjukkan kebesaran budaya Indonesia.

Baca juga: Dua Budayawan Ingatkan Syiar Islam Toleran melalui Seni Budaya

Bukan hanya itu saja, ada 12 kesenian Indonesia. Antara lain Wayang, Angklung, Keris, Tari Saman, Reog Ponorogo, Tari Kecak, Tari Barong Bali, Sendera Tari Ramayana, Tari Pendet, Batik, Lagu Sayang Sayange, Lagu Jali Jali.

Rerata karya seni tersebut diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya nusantara. Di antaranya, pernah diklaim sebagai warisan budaya Negeri Jiran. Padahal, murni produk seniman Indonesia.

Untuk menghindari klaim sepihak atas properti intelektual anak bangsa, para seniman harus rajin mendaftarkan hak kekayaan intelektual (HKI) di dalam maupun luar negeri, sehingga dapat perlindungan hak cipta dan hak paten.

Semua kesenian tradisional, pemerintahlah semestinya yang meminta UNESCO menetapkan sebagai warisan budaya nusantara. (*)

Moch Eksan, Pendiri Eksan Institute.

Terkait

Fikrah Lainnya

SantriNews Network