Gempa Banten: 150 Rumah dan Satu Masjid Rusak, Satu Orang Meninggal, Seribu Orang Mengungsi

Warga saat hendak mengungsi (santrinews.com/antara)
Jakarta – Gempa Banten yang terjadi Jumat, 2 Agustus 2019, malam, dengan kekuatan 6,9 skala richter, yang sebelumnya dirilis bermagnitudo 7,4 berdampak rusaknya beberapa rumah di wilayah Jawa Barat.
BMKG menjelaskan episentrum gempa bumi, terletak pada koordinat 7,32 derajat Lintang Selatan dan 104,75 derajat Bujur Timur. Tepatnya berada di laut dengan kedalaman 4,8 km pada jarak 164 km barat daya Kota Pandeglang, Banten.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) PB BPBD Provinsi Jawa Barat sebanyak 21 rumah dan satu fasilitas umum berupa masjid mengalami kerusakan.
Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jawa Barat Budi Budiman Wahyu mengatakan dari hasil pemantauan Pusdalops PB BPBD Jabar sampai Sabtu, 3 Agustus 2019 pukul 07.48 WIB, data sementara yang terdampak di wilayah Jabar terdiri dari tiga wilayah.
Di Kabupaten Bandung Barat yang terdampak tiga kecamatan dengan rincian 4 unit rumah rusak ringan, satu unit rusak sedang dan 1 unit rumah rusak berat.
Sedangkan di Kabupaten Sukabumi wilayah terdampak meliputi enam kecamatan.
“Di Sukabumi, empat unit rumah rusak ringan, enam unit rusak sedang, satu unit rusak berat serta satu unit fasilitas umum berupa masjid rusak ringan,” ujar Budiman.
Baca juga: Ulama Ghana: Allah Terganggu Kaum Gay dan Jadi Penyebab Gempa Bumi
Selain itu, kerusakan fasilitas juga terpantau di tiga kecamatan di Kabupaten Garut. Sebanyak satu unit rumah rusak ringan dan tiga unit rusak sedang. Pihak BPBD, kata Budiman, terus berkoordinasi untuk memantau dampak gempa yang ditimbulkan.
“Koordinasi dengan Kabupaten/kota terus dilakukan oleh kami. Hasil monitoring BMKG hingga saat ini menunjukkan tidak berpotensi tsunami
Untuk itu kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi BMKG atau PVMBG,” kata Budiman.
Sementara menurut data Kementerian Sosial, ada sebanyak 150 unit rumah di Jawa Barat. Satu lagi di Lampung.
Kepala Biro Humas Kemensos Sonny W Manalu mengatakan lokasi rumah rusak terbanyak berada di Pandeglang dengan jumlah 102 unit yang tersebar di 13 kecamatan.
“Sedangkan di Sukabumi ada 28 rumah rusak yang tersebar di 17 kecamatan, Cianjur enam rumah di 15 kecamatan, Bandung Barat tujuh rumah di satu kecamatan, dan Kota Bogor satu rumah di satu kecamatan,” ujar Sonny melalui keterangan tertulis, Sabtu, 3 Agustus 2019.
Baca juga: Idul Adha Mencegah Dampak Gempa Moral
Kerusakan juga menimpa empat rumah di Garut, satu rumah di Kabupaten Bandung, dan satu rumah di Provinsi Lampung. “Sehingga total sementara ada 150 unit,” katanya.
Dalam catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada satu orang meninggal dunia dan lebih daŕi seribu orang di Banten dan Lampung mengungsi akibat peristiwa gempa bumi Banten itu.
“Jumlah korban 1.050 jiwa mengungsi, empat orang luka-luka, satu orang meninggal dunia atas nama Rasinah, 48 tahun, Kampung Cilangkahan RT 03/01 Desa Pecangpari Kecamatan Cigemblong, akibat panik dan serangan jantung,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya. (shir/cnn)