Gus Luqman: PMII Harus Berdarah-darah Perjuangkan Independensinya

Ketua Umum PB PMII Aminudin Maruf melantik PC PMII Kota Tasikmalaya masa khidmat 2014-2015 (santrinews.com/istimewa)

Pacitan – Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan KH Luqman Harist Dimyathi menyarankan agar kader PMII terus berjuang dalam rangka mempertahankan independensinya. Sebab, menurut dia, PMII akan lebih baik dan cepat berkembang apabila tetap berada di luar struktural Nahdlatul Ulama (NU).

“Di dalam ataupun di luar struktural (NU), ruh PMII sampai kapanpun tetap Nahdlatul Ulama. Hal ini dibuktikan dengan getolnya PMII memperkenalkan ASWAJA ke kalangan mahasiswa,” ujarnya, saat sambutan penutupan TOF PC PMII Pacitan, Rabu, 18 Maret 2015.

Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur yang akrab dipanggil Gus Luqman ini juga menyebutkan bahwa jika kembali menjadi Banom NU, justru PMII akan semakin kerdil, karena idelismenya akan mudah untuk dibatasi.

Padahal dalam berfikir, mahasiswa harus diberi kebebasan seluas-luasnya selama tidak menyimpang dari norma-norma yang menjadi pegangan organisasi. “PMII nggak apa-apa berfikir agak liar sedikit, asal tidak radikal,” tandasnya.

Wacana pengembalian PMII menjadi Banom NU seperti awal mula didirkan, menjadi bahasan serius pada Muktamar NU ke 33 di Jombang, 1-5 Agustus mendatang. Keputusan itu telah menjadi amanah Muktamar NU 32 di Makassar 2010 lalu. Kemudian dipertegas kembali padda rapat Pleno PBNU serta Kombes-Munas NU.

Namun, hingga saat ditemukan titik temu. Bila PMII tetap tidak kembali menjadi Banom NU, maka PBNU memutuskan akan mendirikan banom baru untuk mewadahi mahasiswa di tubuh Nahdlatul Ulama (NU).

Kendati lebih setuju PMII tetap di luar structural NU, namun Gus Luqman meminta kader PMII mematuhi bila Muktamar NU memutuskan PMII harus kembali menjadi Banom NU.

“Sebelum hal tersebut diputuskan, kalian harus berdarah-darah untuk memperjuangkan independensi PMII,” pungkasnya. (shir/onk)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network