Harlah FKDMI, Menag Ajak Dai Muda Gelorakan Moderasi Beragama

Jakarta – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi dan menyambut baik semangat Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) untuk terus meneguhkan dakwah wasathiyah rahmatan lil alamin. Hal ini sejalan dengan upaya Kementerian Agama untuk terus menguatkan moderasi beragama merajut persaudaraan dan merawat kerukunan di tengah keragaman.

Dakwah menurut Gus Yaqut adalah aktifitas mengajak, sehingga seorang dai dituntut untuk memahami kondisi orang yang diajak. Oleh karena itu, tantangan dakwah terus berkembang dan sekarang ini juga semakin komplek. Sebagai komunitas dai muda, FKDMI dituntut untuk terus menerus memahami trend anak-anak milenial.

Hal tersebut disampaikan Menag Gus Yaqut saat menyampaikan pesan-pesan kebangsaan pada Puncak Peringatan Harlah ke-25 FKDMI secara virtual, Selasa malam, 28 Desember 2021.

“Dakwah saat ini juga perlu melalui platform yang biasa digunakan oleh mereka, misalnya dengan memanfaatkan media sosial yang beragam jenisnya, bahasa yang disampaikan juga harus sederhana serta lebih penting lagi adalah memberikan teladan,” kata Gus Yaqut.

Ketua Umum FKDMI Moh Nur Huda menjelaskan FKDMi didirikan pada 17 Desember 1996. Pada malam hari ini diselenggarakan puncak peringatan Hari Lahir yang ke-25 tahun dengan mengangkat tema “Meneguhkan Dakwah Wasathiyah Rahmatan Lil Alamin”.

“Kegiatan ini dikemas juga dengan doa untuk Keselamatan Bangsa dan Refleksi Akhir Tahun yang diikuti oleh para kader dan anggota FKDMI seluruh Indonesia,” kata Nur Huda di Jakarta.

Turut hadir juga menyampaikan pesan-pesan kebangsaan dalam kegiatan Harlah FKDMI tersebut, Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid dan Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto.

H Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang penuh keberagaman sehingga penguatan Islam menjadi penting. bukan hanya membangun harmoni antar sesama anak bangsa, tetapi juga menangkal segala bentuk ekstrimisme, radikalisme dan terorisme yang seringkali menyalahgunakan agama.

Dengan teknologi komunikasi saat ini kata Airlangga semakin banyak dakwah yang dapat disampaikan tidak lagi terbatas pada mimbar atau ruang saja melainkan juga melalui media massa maupun media sosial yang menjadikan dakwah mampu melampaui batas geografis, sistem politik, realitas sosial budaya dan berbagai lapisan ekonomi.

“Peran para dai muda diperlukan untuk melaksanakan dakwah yang menyejukkan hati umat, tidak memecah belah ataupun memprovokasi kepada hal yang merugikan keberagaman dan anyaman bangsa dan juga dalam kehidupan bernegara,” tegasnya.

Diperlukan dai muda yang berkualitas, namun juga mampu bersikap demokratis dalam kehidupan masyarakat sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berkualitas sebagai hasil dari Dakwah yang mampu terserap dengan baik di tengah Masyarakat dengan memanfaatkan berbagai saluran media yang ada. Tentu hal itu merupakan komitmen FKDMI di Indonesia.

Sementara H Jazilul Fawaid berharap FKDMI dapat memberikan kontribusi bagi agama, bangsa dan negara khususnya di bidang dakwah dan pembinaan generasi muda serta masyarakat Indonesia.

“Hari ini kita memerlukan para dai yang memiliki komitmen kebangsaan dan keumatan yang kuat,” kata dia. (red)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network