Harta Naik Rp4,25 Miliar Sejak Jabat Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron Beri Penjelasan Gamblang

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron
Jakarta – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menjelaskan secara gamblang ihwal kepemilikan harta yang mencapai Rp13,48 miliar per Desember 2020. Harta kekayaan Ghufron bertambah Rp4,25 miliar dari laporan 2019.
Ghufron mengakui dalam satu tahun terakhir asetnya bertambah lantaran ada beberapa aset yang dimiliki, salah satunya properti. Aset yang kebanyakan tanah dan bangunan itu dibeli melalui lelang negara.
“Perlu saya jelaskan aset saya kebanyakan properti tanah dan bangunan yang saya beli dari lelang negara,” kata Ghufron saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Desember 2021.
Aset itu turut dilaporkan ke KPK melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
“Biasanya terhadap objek yang sudah lelang ke-3 atau harga likuidasi sehingga harga pembeliannya relatif murah. Selanjutnya saya renovasi dan saya jadikan rumah atau kosan, kadang saya jual kembali setelah renovasi,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, kosan yang memiliki nilai harta tertinggi berada di daerah Jember, Jawa Timur. “Saya di Jember memiliki tiga lokasi kosan yang kamarnya total sekitar 70 kamar,” ungkapnya.
Ia menuturkan, pada pandemi Covid-19 ini tidak dipungkiri nilai harta yang diperoleh dari usaha kosan mengalami penurunan. Kendati demikian, lanjut dia, dalam pelaporan LHKPN seluruh hartanya ikut dilaporkan.
“Saya laporkan bukan saja sebagai harga pasar rumah, namun saya laporkan sebagai rumah kosan yang nilainya bisa menjadi dua kali lipat dari harga belinya. Sehingga kenaikan LHKPN tersebut karena penyesuaian nilai harta tersebut,” ujarnya.
Berdasarkan data LHKPN, pada laporan tahun 2019, harta tanah dan bangunan berjumlah Rp8.220.000.000 (Rp8,2 miliar) dan pada laporan 2020 terjadi kenaikan menjadi Rp11.080.000.000 (Rp11 miliar).
Terjadi penambahan tanah seluas 580 m2 di Jakarta Selatan di tahun 2020 dari hasil sendiri senilai Rp2.860.000.000 (Rp2,8 miliar). Berbeda pada harta alat transportasi dan mesin yang mengalami penurunan. Pada laporan 2019, Ghufron memiliki satu mobil Suzuki Ertiga, Motor Beat dan Mobil Pajero dengan nilai total Rp472.000.000.
Namun pada laporan 2020, total harta alat transportasi dan mesin menurun menjadi Rp297.000.000. Pada laporan 2020, hanya motor Beat dan mobil Toyota Innova Reborn yang dilaporkan, mobil Ertiga dan Pajero tidak ada dalam laporan tersebut.
Kenaikan juga terjadi pada harta bergerak, pada laporan 2019 memiliki total Rp137.977.500 dan bertambah pada 2020 menjadi Rp162.769.600. Pada laporan 2020 juga bertambah adanya harta surat berharga senilai Rp500.000.000. Lalu pada kas dan setara kas pada laporan 2019 senilai Rp982.880.161, terjadi penambahan pada 2020 menjadi Rp2.706.880.970 (Rp2,7 miliar).
Lalu pada harta lainnya terjadi penambahan pada laporan 2020 dengan nilai Rp121.600.000. Utang pada laporan 2020 juga bertambah menjadi Rp1.379.000.000 (Rp1,3 miliar) dari laporan 2019 Rp582.000.000. (red)