ISIS Ancam Bebaskan Abu Bakar Ba’asyir, Kalapas: Silakan Saja

Abu Bakar Baasyir (santrinews.com/dok)

Cilacap – Para petugas lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, tidak gentar menghadapi ancaman Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mengancam menyerbu lapas itu untuk membebaskan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir.

“Di sana ada regu jaga, ada Kopassus, jadi enggak ada masalah. Silakan saja, kalau mau ini (membebaskan Baasyir), kita siap semua, kita enggak takut, kita siap perang,” kata Kepala Lapas Pasir Putih Hendra Eka Putranto di Cilacap, Jumat, 10 April 2015.

Dalam cuplikan video yang diunggah ke “Youtube”, ISIS mengancam akan membebaskan Abu Bakar Baasyir di Lapas Pasir Putih dan Aman Abdulrahman di Lapas Kembang Kuning, Nusakambangan.

Hendra seperti dilansir Antara menyatakan selalu mengawasi ketat para terpidana kasus terorisme penghuni Lapas Pasir Putih.

“Di tempat kami ada 38 orang (terpidana kasus terorisme). Mereka berada satu blok, petugas blok selalu mengawasi mereka setiap hari,” kata dia.

Hendra menyatakan jumlah pembesuk Baasyir dan terpidana kasus terorisme lainnya dibatasi hanya lima orang, terdiri dari istri dan anak-anak mereka, sesuai surat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Oleh karena itu, setiap kali jadwal kunjungan Selasa dan Kamis, jumlah pembesuk terpidana kasus terorisme terlihat banyak. “Itu bukan berarti mereka membesuk Baasyir semua. Di tempat kami ada 38 orang, kalau masing-masing dikunjungi lima orang, tentu akan terlihat sangat banyak,” kata Hendra.

Suatu video berjudul “News Salim Mubarok Abu Jandal Daulah Islamiyyah” yang berdurasi tiga menit lima detik di Youtube, sejak Kamis sore kemarin sudah tidak dapat diakses lagi.

Video itu memuat orasi seorang anggota ISIS asal Indonesia berpenutup kepala warna hitam dan berpakaian loreng serta berlatarbelakang pantai, yang mengancam akan membebaskan Abu Bakar Baasyir dan Aman Abdulrahman di Nusakambangan. (shir/onk)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network