Janji Sri Mulyani Soal Kredit Murah, PBNU Protes Bunga Tinggi

Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siradj mendandatangani nota kesepahaman penyaluran kredit ultra mikro sebesar Rp1,5 triliun di kantor PBNU Jakarta, Kamis 23 Februari 2017 (santrinews.com/istimewa)
Jakarta – Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) membela pernyataan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj soal kredit untuk koperasi yang telah dijanjikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani sebesar Rp.1,5 Triliun.
Ketua I LPNU Zaenal Effendi mengatakan kredit koperasi yang diberikan Kemenkeu tidak sesuai kesepakatan awal. Zaenal mengkritisi bunga kredit atau pricing pembiayaan yang terlampau tinggi.
“Dengan pricing pembiayaan yang tinggi tersebut, 8 persen, PBNU menganggap tidak layak untuk membantu masyarakat kecil yang butuh afirmasi pricing untuk menjalankan usaha mikro,” kata Zaenal dalam keterangan tertulisnya, Kamis 26 Desember 2019.
Zaenal menjelaskan pricing pembiayaan yang tinggi tidak akan membantu masyarakat sebagaimana keputusan Muktamar NU. Skema bantuan itu justru akan membebani masyarakat hingga tidak sanggup mengembalikan kredit.
Menurut dia, Kemenkeu minim koordinasi dengan LPNU dan PBNU. Kredit bantuan itu, kata dia, disalurkan melalui lembaga di luar PBNU. Sehingga mereka tak bisa melakukan pengawasan terhadap program tersebut.
“Semoga ke depan segera ada re-design model pembiayaan yang sesuai dengan pricing yang pro-poor, pro-job, dan pro-economic growth,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menagih janji Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait gelontoran dana Rp1,5 triliun untuk kredit murah.
Kiai Said mengatakan sampai saat ini PBNU belum menerima sepeser pun dari nilai yang dijanjikan tersebut.
“Pernah kita MoU dengan Menteri Sri Mulyani akan gelontorkan kredit murah Rp1,5 triliun. Sampai hari ini satu peser pun belum terlaksana,” kata Kiai Said.
Kemenkeu membantah pernyataan Kiai Said tersebut. Juru bicara Kemenkeu Nufransa Wira Sakti menyampaikan Pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp211 miliar untuk lima koperasi yang berafiliasi dan diusulkan oleh NU.
Lima koperasi yang mendapat kucuran dana tersebut adalah KSPPS BMT UGT Sidogiri di Pasuruan sebesar Rp50 miliar, KSPPS BMT Nusa Umat Sejahtera di Semarang sebesar Rp 100 miliar, KSSPS BMT El Anugrah Sejahtera di Langkat sebesar Rp8 miliar, KSPPS BMT Nuansa Umat Jatim di Sumenep sebesar Rp50 miliar, dan KSPPS BMT Ummat Sejahtera Abadi di Jepara sebesar Rp3 miliar. (us/cnn)