Jokowi Apresiasi Komitmen NU Jaga Keberagaman

Presiden Joko Widodo saat membuka Muktamar Ke-33 NU di Jombang pada 1 Agustus 2015. (santrinews.com/setkab)
Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara terbuka mengapresiasi komitmen Nahdlatul Ulama (NU) untuk menjadi perekat bangsa. Sebagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam terbesar di Tanah Air, NU dinilai telah menjalankan peranannya bersama pemerintah untuk menjaga keberagaman, kerukunan, dan kesejahteraan rakyat.
“NU berkomitmen untuk terus bahu-membahu bersama pemerintah menjaga keberagaman, kerukunan dan kesejahteraan rakyat,” kata Presiden Jokowi, Jumat, 28 Agustus 2015.
Presiden Jokowi bersyukur atas keteguhan NU untuk terus memperjuangkan kebersamaan dan menjadi perekat bangsa Indonesia. “Komitmen serupa harus terus ada di dada kita,” kata Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hasil Muktamar di Jombang, Jawa Timur, yang dipimpin Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj.
Pada pertemuan itu, Kiai Said Aqil mengatakan Presiden Jokowi meminta PBNU untuk menenangkan rakyat. Terutama warga Nahdliyin agar tidak panik menghadapi kondisi ekonomi yang sedang melemah. Presiden Jokowi juga berharap para ulama dapat memberikan pemahaman sehingga masyarakat memiliki rasa optimisme.
“Jangan sampai menjadi orang putus asa. Kita harus tetap optimististis. Insya Allah, pemerintah akan berupaya keras, sebulan dua bulan, tidak lama lagi bisa selesai,” kata Kiai Said Aqil.
Said Aqil menyatakan, warga NU agar terus bekerja keras. Para petani tetap ke sawah dan pedagang tetap menjalankan aktivitasnya berdagang. Sebab, lanjutnya, negeri ini tidak kekurangan pangan dan bahan pokok.
“Presiden akan mempertahankan harga bahan pokok dan BBM, tidak akan dinaikkan,” ujarnya. (us/onk)