Kongres PMII
Kandidat Ketua PMII Diminta Jauhi Politik Transaksional

Bendera PMII (dok/santrinews.com)
Jakarta – Para kandidat ketua umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) diharapkan menjauhkan diri dari praktik politik transaksional di perhelatan Kongres PMII XVIII yang digelar di Asrama Haji, Jambi.
Ketua Umum PB PMII Addin Jauharudin meminta para kontestan untuk bersaing secara sportif dengan mengedepankan prestasi, gagasan dan program kerja bagi seluruh kader PMII di berbagai kampus di Indonesia.
Kader PMII tidak dibenarkan mendukung calon ketua umum yang terindikasi terlibat praktik politik uang dan diback up oleh partai politik tertentu.
“Apalagi partai politik yang mengklaim pejuang Islam ahlussunnah waljamaah,” ujarnya di Jakarta, Jumat 30 Mei 2014.
Kongres PMII XVIII akan dibuka pada Jumat hari ini 30 Mei 2014 di Gedung Olahraga Kota Baru Jambi, dan bakal berlangsung hingga 7 Juni 2014 di Asrama Haji Jambi. Sudah terdapat 15 kader yang bakal bersaing memperebutkan posisi ketua umum.
Diakui Addin, Kongres PMII kali ini berada dalam momentum yang cukup riskan, karena berlangsung beriringan di antara pemilu legislatif dan pemilu presiden.
Akibatnya, menurut dia, cukup banyak godaan politik serta intervensi pihak-pihak luar yang berkepentingan terhadap organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia ini.
Addin menegaskan, ketua umum yang bakal menggantikan dirinya nanti harus mampu dan mumpuni dengan setidaknya punya pengalaman organisasi di tingkat nasional.
“Karena PMII ini adalah organisasi yang besar, bukan hanya di Jawa tapi tersebar di seluruh Indonesia. Jadi harus punya pengalaman pernah menjadi Pengurus Besar PMII,” tandasnya. (ahay)