Haji-Umrah
Kemenag Belum Tertarik Gelang Haji Ber-GPS
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Abdul Djamil (kemenag/santrinews.com)
Jeddah – Banyaknya jamaah calon haji sepuh yang tersesat belum membuat Kementerian Agama berubah pikiran mengganti gelang pelat identitas jamaah, dengan gelang bersemat chip yang lebih canggih. Gelang ber-GPS saat ini baru digunakan Tabung Haji Malaysia.
“Gelang GPS belum, termasuk petugas juga belum. Kita akan analisis dari aspek manfaat dan harganya,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil usai rapat koordinasi di Kantor Teknis Urusan Haji, Jeddah, Sabtu, 20 September 2014.
Dikatakan Djamil, seperti dilansir Vivanews, wacana menggunakan gelang dengan GPS memang sudah pernah mengemuka. Namun biayanya dirasa masih terlalu tinggi. Sehingga untuk mengatasi masalah jamaah tersesat saat ini ditempuh cara lain untuk menguasai medan. Yakni, mengombinasikan petugas yang didatangkan dari Jakarta dengan para tenaga musiman dari Indonesia yang sudah lama tinggal di Arab Saudi (mukimin), dan pelajar.
“Untuk menguasai Medan, temus tidak ada masalah. Peta juga sudah kita siapkan, termasuk peta Arafah, peta Armina, kalau ada jamaah yang tersesat di satu waktu saat jamaah sedang padat-padatnya,” kata Abdul Djamil.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji juga menaruh petugas di pos-pos strategis, di mana jamaah berpotensi tersesat dengan protap yang sudah baku.
“Ini misal kemarin, di tengah perjalanan dari Jeddah saya ditelepon orang dari Mekah yang melaporkan ada jamaah dari Banjarnegara yang tersesat. Lalu saya tanya kloter berapa. Saya lalu coba bicara dengan Bapak tersebut dengan bahasa Jawa, ternyata dari Kloter 45 Solo. Begitu sudah bisa dilacak, kita bisa menghubungi daker lalu dijemput,” kata Djamil.
Pembahasan gelang pintar dengan GPS sebetulnya sudah pernah disampaikan ke DPR, namun tidak ada tindak lanjutnya.
Dalam pelaksanaan haji tahun ini, baru Malaysia yang memberangkatkan jamaah lewat Tabung Haji yang menerapkan gelang pintar. Namun uji coba gelang pintar ini baru diterapkan untuk petugas. Gelang ini dapat memonitor aktivitas petugas, termasuk mendeteksi denyut nadi petugas sehingga bisa diketahui kondisi kesehatannya. Tahun ini Tabung Haji memberangkatkan 22.000 calon haji yang dilayani 600 petugas. (mam/ahay)